Min.co.id ~ Bogor ~ Kebun Raya Bogor, yang terletak di pusat Kota Bogor, tidak hanya menawarkan keindahan alam tropis yang memukau, tetapi juga menjadi saksi sejarah dan pusat penelitian ilmiah di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda, kebun ini kini menjadi bagian penting dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dengan luas 87 hektar, Kebun Raya Bogor menyimpan lebih dari 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan dari seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu kebun botani terbesar dan tertua di Asia Tenggara.
Berada tepat di sebelah Istana Kepresidenan Bogor, kebun ini bukan hanya tempat wisata yang ramai dikunjungi setiap akhir pekan dan libur nasional, tetapi juga berfungsi sebagai pusat penelitian utama dalam bidang pertanian dan hortikultura.
Keunikan lokasi Kebun Raya Bogor yang terletak di daerah dengan curah hujan tinggi, membuatnya menjadi tempat yang sangat cocok untuk budidaya tanaman tropis.
Kebun Raya Bogor juga memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA, yang menjadi tempat riset dan edukasi bagi para ilmuwan, mahasiswa, serta pengunjung yang ingin lebih mendalami dunia botani dan keanekaragaman hayati.
Setiap sudut Kebun Raya Bogor menawarkan pemandangan yang memanjakan mata, dari koleksi pohon-pohon langka hingga taman-taman indah yang dapat dinikmati pengunjung.
Tiket masuk sebesar Rp 30.000 menjadikan kebun ini aksesibel bagi banyak kalangan, menjadikannya sebagai destinasi wisata yang mendidik dan penuh nilai sejarah.
Dengan pesonanya yang memikat dan pentingnya sebagai pusat penelitian, Kebun Raya Bogor terus menjaga warisan alam dan keilmuan yang telah berusia lebih dari dua abad ini.
Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Bogor, kebun ini menjadi tempat yang tepat untuk menikmati alam sambil menambah wawasan tentang kekayaan flora Indonesia dan dunia.
Kebun Raya Bogor, lebih dari sekadar taman, merupakan jendela ilmu pengetahuan yang terus membuka peluang untuk penemuan baru dalam dunia botani dan lingkungan.(*)
Editor : Achmad