Min.co.id ~ Bogor ~ Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kementerian Agama berencana untuk mencetak satu juta mushaf Al-Qur’an pada tahun 2025. Rencana besar ini disampaikan oleh Kepala UPQ, Jamaluddin M. Marki, dalam acara yang digelar di Bogor pada Jumat (6/12/2024).
Jamaluddin menekankan bahwa UPQ bertujuan untuk menjadi percetakan Al-Qur’an terbesar di Asia Tenggara, mengacu pada percetakan Mujamma’ Malik Fahd di Madinah, Arab Saudi.
Ia menambahkan, pencapaian target satu juta eksemplar per tahun ini sangat bergantung pada penggunaan mesin cetak modern yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Sejak 2016, UPQ telah berhasil mendistribusikan lebih dari 2,2 juta eksemplar Al-Qur’an secara gratis di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan fasilitas dan peralatan baru, kami yakin bisa mencapai target ambisius ini,” ujar Jamaluddin.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, Jamaluddin memastikan bahwa kualitas cetakan tetap menjadi prioritas. UPQ menerapkan sistem Quality Control (QC) yang melibatkan tahapan-tahapan ketat dan hafiz Al-Qur’an sebagai pentashih untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam hasil cetakan.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mendukung penuh upaya UPQ dan berharap pencetakan mushaf dapat meningkat dari 500 ribu menjadi 1 hingga 2 juta eksemplar per tahun. Namun, ia juga menyadari bahwa kebutuhan Al-Qur’an di Indonesia mencapai sekitar 6 juta eksemplar per tahun, yang mencakup permintaan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Selain itu, saya mendorong UPQ untuk mencetak Al-Qur’an dengan terjemahan agar masyarakat tidak hanya dapat membaca, tetapi juga memahami isinya,” kata Nasaruddin Umar.
Menanggapi hal tersebut, UPQ berencana mencetak mushaf Al-Qur’an dengan terjemahan untuk membantu pemahaman masyarakat terhadap kandungannya.
Dalam rangka memperkuat upaya ini, Menteri Agama meresmikan Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) pada 4 Desember 2024, yang akan mendukung proses produksi melalui mesin cetak modern.(*)
Editor : Achmad