Min.co.id ~ Pasuruan ~ Sebuah terobosan besar hadir di Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 19 palang pintu kereta api baru telah dibangun, memberikan harapan baru untuk keselamatan masyarakat di perlintasan sebidang. Dengan inisiatif ini, pemerintah menunjukkan keseriusan mencegah kecelakaan yang sering terjadi di titik-titik rawan.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal nyawa. Keselamatan warga harus menjadi prioritas utama,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, saat ditemui di Pasuruan, Jumat (29/11).
Melangkah Bersama: Kolaborasi Tiga Tingkat Pemerintah
Proyek ini melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Empat titik palang pintu di JPL 90 Cangkring Malang, JPL 93 Beji, JPL 96 Pagak, dan JPL 161 Sedarum terwujud berkat dukungan pemerintah pusat. Bantuan dari Pemprov Jatim melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) menghasilkan dua titik di JPL 89 Gunung Gangsir dan JPL 152 Sumberagung.
Namun, kontribusi terbesar datang dari APBD Kabupaten Pasuruan, yang mendanai 13 titik dengan alokasi dari pendapatan cukai. “Dengan pendanaan lokal ini, kami memastikan keselamatan warga benar-benar menjadi tanggung jawab bersama,” tambah Eka.
Siaga 24 Jam: 76 Petugas Baru Dilatih Khusus
Keselamatan di perlintasan tidak cukup dengan infrastruktur canggih. Oleh karena itu, 76 petugas palang pintu telah menjalani pelatihan intensif di Balai Perkeretaapian. Mereka dilatih untuk berjaga di 19 titik dengan sistem tiga sif per hari, memastikan keamanan tanpa celah.
“Petugas kami tidak hanya menjaga palang pintu, tetapi juga memberikan edukasi keselamatan kepada pengguna jalan. Mereka adalah ujung tombak perlindungan masyarakat,” ujar Eka penuh optimisme.
Lebih dari Palang Pintu: Gerakan Keselamatan Bersama
Pembangunan ini bukan sekadar proyek teknis. Ini adalah gerakan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya disiplin berlalu lintas. Eka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan infrastruktur ini dengan bijak.
“Palang pintu baru adalah langkah pertama. Langkah berikutnya adalah memastikan pengguna jalan menghormati aturan dan memprioritaskan keselamatan,” imbuhnya.
Pasuruan Menuju Nol Kecelakaan
Inisiatif ini menjadi langkah awal bagi Pasuruan untuk mewujudkan visi sebagai wilayah ramah transportasi. Palang pintu baru bukan hanya alat, tetapi simbol tekad bersama menuju masa depan yang lebih aman.
Dengan 19 palang pintu, 76 petugas siaga, dan komitmen penuh pemerintah, Pasuruan kini berada di jalur yang benar menuju era baru keselamatan di jalur perlintasan kereta api.
“Ini adalah upaya kolektif untuk menjadikan Pasuruan sebagai contoh keselamatan transportasi bagi seluruh negeri,” tutup Eka.(*)
Editor : Achmad