Min.co.id ~ Jakarta ~ Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan langkah besar menjelang musim haji 2025 dengan melakukan persiapan lebih awal, salah satunya melalui seleksi ketat bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa tahun depan, Indonesia akan menghadapi tantangan besar dalam memastikan pelayanan ibadah haji yang lebih ramah bagi jamaah lansia dan disabilitas.
“Profesionalisme petugas haji menjadi kunci utama untuk menghadirkan pengalaman ibadah yang nyaman dan aman bagi jamaah,” ujar Nasaruddin dalam pernyataannya. Menurutnya, tema besar haji 2025, yaitu “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas,” menuntut agar setiap petugas tidak hanya memiliki pemahaman soal ibadah, tetapi juga kemampuan dalam memberikan layanan kepada jamaah dengan kebutuhan khusus.
Tahun ini, Kemenag memfokuskan pada rekrutmen petugas yang tidak hanya sehat fisik, namun juga memiliki keterampilan tambahan seperti kemampuan berbahasa isyarat untuk melayani jamaah tunarungu. Selain itu, para petugas akan melalui Medical Check-Up (MCU) untuk memastikan kondisi fisik mereka prima sepanjang musim haji.
Seleksi petugas akan dibuka pada 4 November hingga pertengahan Desember 2024, dengan sejumlah persyaratan yang lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. Setiap petugas juga diwajibkan menandatangani pakta integritas sebagai bukti komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan integritas tinggi.
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan bahwa transparansi dalam proses seleksi menjadi fokus utama Kemenag tahun ini. “Kami memastikan proses rekrutmen dilakukan dengan adil dan terbuka, agar hanya petugas yang berkualitas yang dapat melayani jamaah,” ujar Arsad.
Dengan persiapan matang dan petugas yang terlatih, Kemenag berharap musim haji 2025 bisa memberikan pengalaman ibadah yang lebih bermakna bagi seluruh jamaah Indonesia, dengan pelayanan yang inklusif dan profesional.(*)
Sumber : Indonesia.id
Editor : Achmad