Kemenkes Siapkan 6 Strategi Nasional untuk Perangi DBD di Musim Hujan 2024

Min.co.id ~ Jakarta ~ Memasuki awal musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Desember 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan enam strategi nasional jangka pendek untuk menanggulangi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengancam masyarakat Indonesia. Musim hujan yang intensif, ditambah dengan fenomena La Nina, meningkatkan potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan lonjakan signifikan kasus DBD pada tahun 2024. Hingga minggu ke-43, tercatat 210.644 kasus DBD dengan 1.239 kematian di 259 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Bahkan, sejumlah daerah yang sebelumnya bebas dari DBD kini turut terdampak. Perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan tinggi menjadi faktor utama dalam meluasnya penyebaran penyakit ini.

Enam Strategi Nasional Jangka Pendek untuk Penanggulangan DBD

Menteri Kesehatan dr. Ina Agustina mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan enam strategi jangka pendek yang fokus pada penguatan manajemen vektor, pengembangan inovasi, serta pelibatan masyarakat secara aktif. Strategi tersebut meliputi:

  1. Penguatan Manajemen Vektor: Menyiapkan langkah-langkah pengendalian nyamuk yang lebih efektif dan aman.
  2. Peningkatan Akses dan Mutu Tatalaksana Dengue: Memperbaiki penanganan medis terhadap pasien DBD dengan meningkatkan kualitas layanan.
  3. Penguatan Surveilans DBD: Melakukan pemantauan kasus secara lebih komprehensif dan responsif terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB).
  4. Pelibatan Masyarakat Secara Berkesinambungan: Mengaktifkan program-program preventif seperti Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
  5. Penguatan Kebijakan dan Kemitraan Pemerintah: Menjamin koordinasi antara berbagai pihak dalam penanggulangan DBD.
  6. Pengembangan Riset dan Inovasi: Meningkatkan kajian dan riset untuk mendasari kebijakan penanggulangan DBD berbasis bukti ilmiah.

Selain itu, Kemenkes menekankan pentingnya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan kegiatan 3M Plus yang meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat air yang terbuka, dan mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk. Masyarakat juga diimbau untuk memantau potensi perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah dengan lebih teliti.

Antisipasi DBD: Edukasi dan Tindakan Cepat

Untuk menanggulangi potensi peningkatan kasus DBD, Kemenkes juga memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda bahaya DBD dan pentingnya deteksi dini. Selain itu, setiap fasilitas kesehatan diminta untuk melaporkan kasus DBD dalam waktu tiga jam, agar dapat segera dilakukan penyelidikan epidemiologi dalam 1×24 jam.

Vaksinasi DBD Menjadi Solusi Tambahan

Seiring dengan strategi pengendalian dan pencegahan, dua vaksin DBD, Dengvaxia dan Qdenga, kini telah mendapatkan izin edar dari BPOM RI. Vaksinasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah penyebaran DBD, terutama bagi kelompok rentan.

Dengan kombinasi langkah-langkah pencegahan, penanganan medis yang lebih baik, dan partisipasi aktif masyarakat, Kemenkes berkomitmen untuk menurunkan angka kasus DBD dan mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) pada musim hujan 2024 ini.(*)

Sumber : Indonesia.id

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *