Min.co.id ~ Jakarta ~ Pemerintah Indonesia mempercepat upaya untuk mewujudkan swasembada garam dengan merombak regulasi penting dalam sektor pergaaraman nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa salah satu langkah besar dalam pencapaian target ini adalah melalui Perpres 126 Tahun 2022, yang akan mempercepat pembangunan pergaaraman nasional.
Dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan yang digelar pada Kamis (28/11/2024), Trenggono mengungkapkan bahwa sektor garam kini berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), sementara KKP tetap berperan sebagai kementerian teknis yang mengelola produksi garam.
“Dulu kontrol untuk garam konsumsi berada di KKP, industri di Kementerian Perindustrian. Namun, dengan perubahan organisasi kementerian, pengawasan kini berpindah ke Kemenko. Di Kemenko, KKP yang bertanggung jawab untuk soal teknisnya,” jelas Trenggono.
Kementerian KKP memiliki mandat besar untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi garam dalam negeri guna mencapai swasembada pada tahun 2027. Untuk itu, KKP akan membangun model produksi garam di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun depan, yang akan memperkuat sektor hulu pergaraman nasional. Menurut Trenggono, kualitas garam lokal di NTT sangat menjanjikan dengan kadar NaCl lebih dari 97%, memenuhi standar industri.
“Kami sudah identifikasi wilayah di NTT yang sangat potensial untuk produksi garam. Jika sektor hulu kuat, saya yakin industri garam domestik akan tumbuh dengan pesat,” tambahnya.
Pembangunan model ini akan melibatkan BUMN sektor pangan dan dirancang untuk memastikan sektor hulu garam dapat mendukung kebutuhan industri dan konsumsi nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi garam nasional pada 2023 mencapai 2,5 juta ton, sementara kebutuhan garam dalam negeri mencapai 4,9 juta ton, yang mencakup kebutuhan konsumsi, industri, dan farmasi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, juga menegaskan bahwa pada tahun depan Indonesia diharapkan sudah tidak perlu lagi mengimpor garam untuk konsumsi.
“Tahun depan kita harus sudah mandiri dalam garam konsumsi. Untuk garam industri, kita targetkan bisa swasembada pada 2027,” ujar Zulkifli.
Dengan langkah-langkah strategis yang sedang digarap, pemerintah berharap Indonesia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan garam nasional, tetapi juga membangun kemandirian sektor garam yang dapat menopang ketahanan pangan nasional di masa depan.
“Swasembada garam adalah langkah besar menuju kemandirian pangan Indonesia,” tutup Zulkifli.(*ip)
Editor : Achmad