Min.co.id ~ Jakarta ~ Konsumsi gula berlebihan pada anak bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan adiksi yang memengaruhi perilaku dan fungsi otak. Hal ini diungkapkan oleh Siska Mayasari Lubis, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam sebuah webinar pada Rabu (27/11/2024).
Menurut Siska, gula memang penting untuk menghasilkan energi, tetapi asupan yang berlebihan dapat memicu kecanduan dengan pola perilaku yang mirip dengan adiksi zat.
“Kecanduan gula dapat menunjukkan perilaku mirip kecanduan zat, seperti makan berlebihan, gejala putus zat, dan keinginan yang kuat untuk mengonsumsi,” jelasnya.
Setelah dikonsumsi, gula dalam darah mencapai otak dan merangsang reseptor dopamin serta opioid. Jika konsumsi gula dilakukan secara berlebihan dan berulang, hal ini memicu ketergantungan dan mengurangi kemampuan regulasi pada anak.
Efek pada Tubuh dan Pencernaan
Siska menjelaskan, tubuh merespons lonjakan gula darah dengan melepaskan hormon insulin. Proses ini membuat kadar gula darah turun dengan cepat, sehingga anak kembali merasa lapar.
“Gula darah meningkat cepat, ada pelepasan hormon insulin lalu turun cepat, kemudian memunculkan rasa ingin makan lagi,” katanya.
Kebiasaan makan anak, termasuk konsumsi gula, sangat dipengaruhi oleh pola makan orang tua dan makanan yang tersedia di rumah. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memperhatikan kandungan gula pada makanan, terutama pangan kemasan, dengan mengecek tabel informasi nutrisi.
Dampak Jangka Panjang
Jika tidak dikendalikan, adiksi gula dapat berkontribusi pada masalah kesehatan serius seperti obesitas, gangguan metabolik, dan bahkan diabetes tipe 2 pada usia muda.
Para ahli kesehatan anak menekankan pentingnya membangun kebiasaan makan sehat sejak dini. Dengan mengontrol konsumsi gula dan menyediakan makanan bergizi, orang tua dapat membantu mencegah risiko adiksi gula dan dampaknya pada kesehatan fisik maupun mental anak.
Tips Mengontrol Konsumsi Gula Anak:
- Batasi pemberian makanan manis seperti permen, kue, dan minuman bersoda.
- Perbanyak konsumsi buah segar sebagai pengganti camilan manis.
- Gunakan alternatif pemanis alami seperti madu dalam jumlah terbatas.
- Biasakan anak mengonsumsi makanan rumah yang sehat dan bergizi.
Dengan langkah ini, anak dapat menikmati manfaat gula secara optimal tanpa risiko adiksi atau gangguan kesehatan.(*)
Editor : Achmad