Min.co.id ~ Majalengka ~ Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Majalengka kembali menggelar program pembinaan kepribadian melalui pelatihan seni musik angklung bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif dan menumbuhkan apresiasi terhadap seni tradisional khas Indonesia di kalangan warga binaan.
Seni musik angklung bukan hanya bentuk ekspresi budaya, tetapi juga sarana pengembangan kreativitas dan kesejahteraan mental bagi para peserta. Melalui pelatihan ini, para WBP diharapkan dapat membangun keterampilan baru yang bermanfaat dalam proses rehabilitasi serta menjadi bekal berharga ketika kembali ke masyarakat.
Lapas Majalengka menggandeng instruktur dari Sanggar Seni Azam Majalengka sebagai pelatih dalam pelatihan ini. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Lapas untuk menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus mendukung program pembinaan warga binaan.
Kalapas Majalengka, Febie Dwi Hartanto, mengungkapkan pentingnya pelatihan angklung sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya warisan leluhur tanah Pasundan. “Pelatihan ini perlu diberikan kepada masyarakat, termasuk para WBP, sebagai wujud menjaga budaya bangsa. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika tidak sekarang, kapan lagi? Semoga kegiatan ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi mereka selama menjalani pidana dan kelak ketika kembali ke masyarakat,” ujar Febie.
Program pembinaan seni musik angklung ini diharapkan dapat menjadi jalan bagi warga binaan untuk lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pembinaan, sekaligus berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal di tengah masyarakat.(th)
Editor : Achmad