Min.co.id ~ Jakarta ~ Peringatan Hari Stroke Sedunia menjadi momen tepat untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya stroke yang kini semakin mengintai di usia muda. Meski dikenal sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, banyak orang yang belum menyadari kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memperbesar risiko penyakit ini.
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Berdasarkan laporan The Global Stroke Fact Sheet, sekitar 1 dari 4 orang di dunia akan mengalami stroke dalam hidup mereka. Sementara faktor genetik dan usia memainkan peran, pola hidup terbukti menjadi pemicu terbesar dari kasus stroke yang meningkat setiap tahunnya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah kebiasaan sehari-hari yang diam-diam bisa meningkatkan risiko stroke, yang perlu kita waspadai:
1. Terlalu Sering Mengonsumsi Junk Food
Makanan cepat saji mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan pembuluh darah. Pola makan tinggi lemak dapat memicu penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke otak. Meskipun mengonsumsi sesekali mungkin tidak berbahaya, kebiasaan ini jika berulang dapat memperbesar risiko stroke.
2. Menunda Kebahagiaan dengan Menjomblo Lama
Percaya atau tidak, penelitian menunjukkan bahwa hubungan bahagia dapat membantu menurunkan risiko stroke. Para pria yang bahagia dalam pernikahan terbukti memiliki risiko stroke yang lebih rendah, sementara pria yang lajang atau tidak bahagia justru berisiko lebih tinggi.
3. Mengabaikan Stres
Stres yang tak terkelola tidak hanya mengganggu kesehatan mental, tetapi juga fisik. Studi menemukan bahwa suasana hati yang positif dapat menurunkan risiko stroke hingga 41 persen pada pria dan 18 persen pada wanita. Menjaga kebahagiaan dan mengurangi stres adalah langkah penting untuk menghindari ancaman stroke.
4. Tidak Menjaga Berat Badan
Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan diabetes, yang merupakan dua faktor utama pemicu stroke. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi memiliki risiko stroke yang jauh lebih besar.
5. Kebiasaan Merokok
Merokok adalah faktor risiko utama untuk stroke, karena merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Mantan perokok yang berhenti sepenuhnya memiliki peluang lebih baik untuk terhindar dari stroke dibandingkan dengan mereka yang masih merokok.
Seiring dengan peringatan Hari Stroke Sedunia, mari jaga kesehatan diri dengan pola hidup sehat dan hindari kebiasaan-kebiasaan yang diam-diam meningkatkan risiko stroke. Dengan langkah preventif, kita bisa menjaga kualitas hidup dan menghindari dampak dari penyakit mematikan ini.(*)
Editor : Achmad