Ainetra: Inovasi Cerdas untuk Penyandang Tunanetra oleh Mahasiswa ITS

Min.co.id ~ Surabaya ~ Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang tunanetra dan gangguan penglihatan, sekelompok mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan aplikasi inovatif bernama Ainetra. Aplikasi ini dirancang dengan pengalaman pengguna (UX Design) yang ramah dan dilengkapi dengan asisten cerdas berbasis Voice User Interface (VUI) serta teknologi Realtime Video to Voice Recognition.

Ketua tim Timses Aities ITS, Hilmi Fawwaz Sa’ad, menjelaskan bahwa Ainetra hadir untuk mendukung kemandirian penyandang gangguan penglihatan dalam menjelajahi dan memahami lingkungan sekitar. “Inovasi ini dirancang untuk membantu pengguna mengatasi kesulitan seperti tersesat, menabrak objek, dan keterbatasan lainnya,” ungkapnya dalam rilis Humas ITS, Rabu (23/10/2024).

Ainetra memiliki sejumlah fitur intuitif yang dapat diakses dengan mudah. Fitur-fitur tersebut termasuk Aitra, Aisee, Aimo, dan Aicom, yang semuanya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Hilmi menjelaskan bahwa tata letak fitur-fitur ini dirancang dengan cermat untuk mempermudah pengalaman pengguna.

Fitur Aitra berfungsi sebagai asisten cerdas yang memberikan informasi dan petunjuk arah kepada pengguna melalui interaksi suara. “Pengguna dapat berkomunikasi dengan Aitra menggunakan perintah suara, yang memungkinkan interaksi yang lebih natural dan intuitif,” papar Hilmi, yang lahir pada tahun 2004.

Selanjutnya, fitur Aisee menggunakan teknologi computer vision dan video captioning untuk membantu pengguna mengenali lingkungan mereka. Dengan memanfaatkan kamera ponsel, Aisee dapat menangkap video atau foto dan menerjemahkannya menjadi suara melalui teknologi Realtime Video to Voice Recognition.

Fitur Aimo menyediakan ruang penyimpanan untuk rekaman dan dokumen yang dihasilkan pengguna melalui Aisee. Selain itu, Aicom memungkinkan pengguna untuk berbagi tangkapan mereka dengan komunitas lain, menciptakan ruang interaksi dan saling dukung di antara penyandang tunanetra. “Melalui fitur komunitas ini, pengguna dapat terhubung dan berbagi pengalaman satu sama lain,” tambah Hilmi.

Inovasi Ainetra telah mendapat pengakuan luas, meraih juara pertama di cabang lomba Desain UX dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-17. Aplikasi ini tidak hanya menjadi bukti implementasi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-10 yang mengusung kesetaraan di masyarakat.

Hilmi berharap bahwa kemajuan teknologi dapat memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat, terutama penyandang tunanetra. “Dengan Ainetra, kami berharap dapat membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih mandiri. Kami juga ingin mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut untuk memberikan dampak nyata bagi penggunanya,” pungkasnya penuh harapan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *