Min.co.id ~ Sumut ~ Rendi Arif Pratama, seorang pemuda berbakat berusia 17 tahun, tidak hanya dikenal sebagai atlet paralimpik yang telah mengukir prestasi di ajang nasional. Kini, ia tengah menjalani pendidikan sebagai siswa Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumatera Utara melalui jalur inklusif bagi penyandang disabilitas.
Keberhasilan Rendi menjadi salah satu dari 16 penyandang disabilitas yang diterima Polri pada tahun 2024 ini tidak lepas dari dukungan kuat kedua orang tuanya, terutama sang ayah, Serka Hendri Saputra, seorang prajurit TNI AD. Berkat cita-citanya yang tinggi untuk mengabdi kepada negara seperti sang ayah, Rendi menempuh jalur yang tidak mudah.
“Saya awalnya ingin jadi guru, tapi ketika melihat kesempatan di Polri untuk disabilitas, saya langsung tertarik. Orang tua saya mendukung penuh,” ungkap Rendi, yang juga merupakan peraih medali perunggu pada ajang Peparpenas 2023 di cabang lari cepat 100 meter.
Meski sempat menghadapi perundungan di masa kecil karena kondisi fisiknya, Rendi terus mengasah kemampuan dan semangat juangnya. Kini, di bawah kebijakan inklusif Polri yang dipelopori oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rendi memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas juga mampu berperan dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Rendi mengaku kaget dengan kehidupan di SPN yang penuh dengan kedisiplinan dan ketegasan. Namun, ia merasa diterima dan diperlakukan sama oleh para rekan dan pengasuhnya. “Di sini semuanya diperlakukan setara, saya merasa tidak ada perbedaan,” ujarnya.
Dengan tekad yang kuat, Rendi berharap bisa memberikan kontribusi lebih, tidak hanya dalam bidang kepolisian, tetapi juga dengan kemampuannya di bidang komputer, serta prestasi di dunia atletik. “Saya yakin, saya bisa bermanfaat untuk Polri dan masyarakat,” tutupnya dengan penuh optimisme.(*)
Editor : Achmad