Min.co.id ~ Indramayu ~ Pemerintah Kabupaten Indramayu, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan NLR Indonesia, menggelar Lokakarya Perencanaan Pembangunan Berperspektif Kusta. Acara ini berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (19-20 Agustus 2024) di Hotel Prima Indramayu, sebagai bagian dari upaya untuk mengintegrasikan kebutuhan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) ke dalam perencanaan pembangunan daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, melalui Plt. Kepala Bidang P2P Dinkes Indramayu, Titin Ning Prihatini, menyampaikan bahwa penanganan kusta memerlukan perhatian serius, tetapi juga harus didukung dengan pemahaman yang tepat. “Kusta bukanlah penyakit yang menular dengan cepat, dan sangat bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Kami mendorong masyarakat untuk segera memanfaatkan layanan pengobatan gratis di Puskesmas,” ujar Titin.
Lokakarya ini bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta, yang terdiri dari perwakilan SPI, OYPMK, pemerintah desa, dan lintas sektor terkait, tentang pentingnya inklusi kusta dalam setiap rencana pembangunan. Tidak hanya membahas aspek kesehatan, lokakarya ini juga mencakup strategi penganggaran dan kebijakan pembangunan yang memperhatikan kebutuhan khusus OYPMK.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, juga menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif melalui program Universal Health Coverage (UHC). “Dengan fasilitas UHC, kami memastikan bahwa semua warga, termasuk mereka yang terdampak kusta, dapat mengakses perawatan medis yang diperlukan dengan mudah,” kata Nina.
Titin Ning Prihatini menyampaikan apresiasi kepada para kader pemberantasan kusta yang telah bekerja keras di lapangan. “Dengan sinergi yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai sektor terkait, kami optimis tingkat kusta di Indramayu akan terus menurun, dan masyarakat yang pernah mengalami kusta dapat hidup berdampingan dengan baik dalam masyarakat,” tambahnya.
Peserta lokakarya berasal dari berbagai desa di Indramayu, seperti Pranggong, Larangan, Karangampel, Sukagumiwang, Krasak, dan Kaplongan Lor. Mereka mendapatkan materi dari narasumber berpengalaman, termasuk dari DPMD, NLR, dan Dinas Kesehatan, yang berfokus pada bagaimana mengintegrasikan perspektif kusta dalam kebijakan dan rencana pembangunan di tingkat kabupaten dan desa.
Diharapkan, hasil dari lokakarya ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan memberikan kehidupan yang lebih layak bagi semua warga Kabupaten Indramayu, terutama mereka yang terdampak kusta.(*)
Editor : Achmad