Min.co.id ~ Majalengka ~ Museum Talaga Manggung menjadi pusat perhatian setiap tahunnya dengan acara nyiramkeun pusaka, di mana pengunjung dapat memandikan pusaka-pusaka peninggalan karatuan Talaga Manggung dan juga menitipkan pusaka milik pribadi untuk dimandikan secara serentak di halaman museum talaga manggung Majalengka hari Senin (19/8/2024)
Acara ini menarik banyak pengunjung, terutama mereka yang tertarik berburu air kembang. Air kembang ini diambil dari mata air keramat di Majalengka dan diolah dengan rajah khusus. Para pengunjung percaya bahwa air ini memiliki khasiat khusus, sehingga ribuan orang datang dari berbagai daerah, termasuk dari luar Majalengka, membawa botol dan wadah untuk menampung air kembang.
Casmi (46), salah seorang pengunjung dari perbatasan Cirebon, mengungkapkan bahwa ia datang khusus untuk mengambil air kembang untuk keperluan tanaman yang ia garap. “Saya berharap tanaman saya bisa lebih barokah dan hasilnya bagus,” ujarnya.
Asep Asdha Singhawinata, perwakilan keluarga besar Museum Talaga Manggung, menyatakan bahwa pengambilan air kembang sisa pencucian pusaka sudah menjadi kebiasaan para pengunjung. Meskipun dianggap bertuah, panitia selalu mengingatkan agar air tersebut tidak diminum, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Air ini boleh digunakan untuk bercocok tanam atau keperluan lain, tapi jangan sampai diminum,” tegas Asep (*)