JAKARTA ~ Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memastikan kesiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang hanya tinggal 45 hari lagi. Dalam Rapat Konsolidasi Nasional 2023 di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (30/12/2023), Jokowi menyoroti kompleksitas pemilu tersebut dan menegaskan agar seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersiap melaksanakan pemilu serentak yang melibatkan Pilpres, DPR, DPD, di provinsi, kabupaten, dan kota.
Jokowi menilai kompleksitas pemilu 2024 terlihat dari jumlah peserta yang mencapai lebih dari 204 juta pemilih dan melibatkan 18 partai politik nasional serta 6 partai lokal Aceh. Dalam konteks ini, Kepala Negara mengimbau agar seluruh KPU menjalankan pemilu dengan baik dan memastikan segala hal dipersiapkan dengan baik, termasuk tata kelola, kesiapan petugas, logistik, distribusi, serta sistem dan teknologi.
Presiden menekankan bahwa keteledoran teknis dapat berimplikasi politis dan merusak kondusivitas negara serta legitimasi pemilu. Oleh karena itu, Jokowi meminta perhatian detail terhadap hal-hal kecil yang dapat memengaruhi jalannya pemilu.
Di era digital, Jokowi menyoroti pentingnya fungsi sistem informasi dan perangkat penunjang pemilu agar terhindar dari peretasan. Selain itu, Presiden mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan mendukung pelaksanaan pemilu 2024 agar berjalan baik. Ia juga menekankan netralitas jajaran ASN, TNI, dan Polri serta meminta KPU untuk memastikan hak pilih warga negara terjaga tanpa diskriminasi.
Dalam upaya meningkatkan literasi politik, Jokowi mendesak KPU untuk mengedukasi pemilih agar cerdas dalam menentukan pilihan, menekankan pentingnya menghindari hoaks yang dapat memicu konflik, dan melakukan pendidikan politik secara masif. Presiden mengajak semua pihak untuk mendukung tugas penyelenggaraan pemilu, dengan aparat negara seperti TNI dan Polri memberikan bantuan, terutama dalam pengiriman logistik ke daerah-daerah sulit dan terluar.