JATIM ~ Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tugas besar untuk umat, bangsa, dan negara, dan tugas ini dipercayakan kepada Ikatan Sarjana NU (ISNU). Pada acara Pelantikan dan Musykerwil I PW ISNU Jatim di Surabaya pada Sabtu (23/12/2023), Wapres menyatakan bahwa jihad NU ke depan adalah membangun umat dan kemanusiaan.
Wapres menyampaikan kebanggaannya terhadap perkembangan ISNU, terutama ISNU Jatim, yang kini melibatkan banyak guru besar dalam kepengurusannya, sebuah hal yang tidak umum di masa lalu karena NU tidak memiliki profesor atau doktor pada saat itu. Wapres mengakui bahwa NU akan semakin besar dengan melibatkan potensi sarjana, intelektual, dan profesional, yang dianggapnya memiliki hati yang bersih dan membawa NU sebagai organisasi perbaikan.
Di hadapan lebih dari 1.000 pengurus ISNU se-Jatim, Wapres menyebutkan empat tugas besar NU yang diemban ISNU, yaitu pemberdayaan SDM, pemberdayaan umat dalam akidah, pendidikan, ekonomi, tanggung jawab kebangsaan, dan tanggung jawab global. Tanggung jawab kebangsaan ISNU mencakup upaya untuk “NU-kan” dunia dengan konsep-konsep moderat, terkait cinta Tanah Air dan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam konteks tanggung jawab global, ISNU diharapkan merespons empat bidang, yakni diplomasi damai dalam menghadapi perang, lingkungan terkait perubahan iklim, kesehatan terkait pandemi (termasuk COVID-19), dan teknologi terkait AI/digitalisasi.
Ketua PW ISNU Jatim, Prof M Mas’ud Said PhD, menjelaskan bahwa ISNU Jatim sedang mengembangkan keanggotaan di sejumlah perguruan tinggi dan pesantren besar, dengan fokus pada pengembangan ISNU secara lembaga/sistem di dalam dan luar negeri. Tujuannya adalah membangun ISNU secara sistemik untuk kebesaran organisasi, baik ISNU maupun NU secara keseluruhan.(*)