KOTA PROBOLINGGO ~ Luas lahan dan iklim sangat mendukung pengembangan sebuah komoditas di suatu wilayah tertentu. Komoditas yang dikembangkan dengan memperhatikan lahan dan iklim akan lebih efisien karena memerlukan biaya yang lebih kecil.
Begitulah yang terkesan saat mengunjungi lahan milik Fathur Rachman. Warga yang ada di RT 2/RW2 kelurahan Tisnonegaran ini mengembangkan pepaya jenis Merah Delima diwilayah Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan kedopok.
“Komoditas pepaya dari Bogor ini dapat bertahan selama dua minggu di dalam suhu ruang, berbeda dengan pepaya dari daerah lain,” terang Fathur. Rabu (1/11/23).
“Selain itu, saya mulai mengenal varietas Merah Delima dari Bogor dan saya kembangkan di sini,” tambahnya. Diterangkan, varietas papaya Merah Delima ini termasuk jenis unggul dan berumur genjah, pohon/batangnya antique kerdil/lebih pendek dibanding jenis papaya lain, tinggi tanaman sekitar 1,5 – 2 meter dan sudah bisa dipanen setelah berumur 5 – 6 bulan. “Pohonnya dapat berbuah hingga umur mencapai empat tahun,” jelas dia.
Pepaya tersebut dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Kota Probolinggo. Relasi pemasaran dan produksi sudah berjalan dengan baik sehingga kami tidak terlalu dipusingkan dengan harga yang diterima saat panen. “Saat ini kebun pepaya miliknya sudah mencukupi kebutuhan konsumen untuk membeli disini,” Hasil ini tentunya menjadi sebuah peluang yang menjanjikan.
Pengembangan komoditas yang didasari atas kebutuhan konsumen akan lebih menjamin keberlangsungan dari budidaya tersebut,” imbuh Fathur.(*)