JAKARTA , – Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun.
Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, persalinan, penyusuan, atau setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mencukupi asupan nutrisi.
Selain karena nutrisi yang buruk, stunting juga bisa disebabkan oleh pola asuh yang kurang baik serta kebersihan lingkungan yang buruk sehingga anak sering terkena infeksi.
Ciri-ciri umum stunting pada anak dapat terlihat dari perawakan anak yang kerdil saat mencapai usia 2 tahun, atau lebih pendek daripada anak-anak seusianya dengan jenis kelamin yang sama.
Selain pendek atau kerdil, anak yang mengalami stunting juga terlihat kurus. Walaupun terlihat pendek dan kurus, tubuh anak tetap proporsional. Namun perlu diingat, tidak semua anak yang pendek disebut stunting.
Selain mengalami gangguan pertumbuhan, berikut adalah beberapa ciri-ciri stunting pada anak:
1. Mengalami penurunan tingkat kecerdasan, gangguan berbicara, dan kesulitan dalam belajar
2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga lebih mudah sakit, terutama akibat penyakit infeksi
3. Berisiko mengalami penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas ketika dewasa nanti
Seluruh ciri-ciri anak stunting tersebut adalah dampak dari kurangnya nutrisi, seringnya terkena penyakit, dan salahnya pola asuh pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Berbagai penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah.(.)
Komentar