JAKARTA , – Gangguan tumbuh kembang akibat stunting bersifat menetap, yang artinya tidak dapat diatasi. Namun, kondisi tersebut sangat bisa dicegah, terutama pada saat 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Berikut adalah beberapa cara mencegah stunting pada anak:
1. Penuhi kecukupan nutrisi ibu selama kehamilan dan menyusui, terutama zat besi, asam folat, dan yodium.
2. Lakukan inisiasi menyusui dini dan memberikan ASI eksklusif kepada anak.
3. Lengkapi pengetahuan mengenai MPASI yang baik dan penerapannya.
4. Biasakan berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah anak terkena penyakit infeksi, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air, terutama sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air besar atau buang air kecil, dan mencuci peralatan makan dengan sabun cuci piring.
Selain itu, orang tua juga perlu memeriksakan anak ke Posyandu atau Puskesmas secara rutin. Hal ini dilakukan agar kenaikan berat badan dan tinggi badan anak dapat dipantau untuk kemudian dibandingkan dengan kurva pertumbuhan dari WHO.
Pemeriksaan rutin tersebut dianjurkan untuk dilakukan setiap bulan bagi anak berusia di bawah 1 tahun dan setiap 3 bulan bagi anak berusia 1–2 tahun.
Selain untuk memantau tinggi badan dan berat badan anak, pemeriksaan rutin ini juga diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya infeksi pada anak, seperti cacingan, TBC, infeksi saluran kencing, dan diare berulang.
Stunting pada anak adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa diperbaiki, tetapi penanganan sedini mungkin tetap penting untuk dilakukan agar kondisi anak tidak semakin parah. Jika anak terlihat lebih pendek daripada anak-anak seusianya, jangan ragu untuk membawanya ke dokter.(.)
Komentar