Usaha yang Cukup Menjanjikan Nan Langka

Indramayu, –  Deretan lampu yang dipajang di lapak milik Wahidin di Jalan Karanganyar Indramayu. Untuk mengais rezeki dan mengasah keahliannya, Wahidin membuka jasa servis lampu. Jasa ini konon disebut-sebut lebih murah ketimbang membeli lampu baru.

Rio salah satu pelanggan setia Wahidin, mengatakan jasa servis lampu milik Wahidin cukup tahan lama dan awet.

“Seringnya kalau lampu rumah mati, saya pasti bawa kemari. Kalau masih bisa diperbaiki kenapa susah-susah beli yang baru. Kan lebih hemat. Kalau beli baru bisa sampai Rp40 ribu (apalagi saat pandemi seperti ini penghematan harus dilakukan). Kalau diservis sama Wahidin cukup bayar Rp18 ribu. Pastinya lebih irit,” curhat Rio.

Memperbaiki lampu tidak bisa dilakukan sembarangan, Wahidin memakai sebuah solder untuk memperbaiki mesin lampu yang rusak. Ketika hari beranjak sore, pelanggan yang datang ke lapak Wahidin makin tambah banyak.

Wahidin berkata dirinya tak mau sembarangan saat memperbaiki lampu. Jika kaca bohlam yang pecah, ia senantiasa menawarkan kepada pelanggannya untuk mengganti dengan yang baru. Namun ketika ia tahu kerusakan pada mesin atau kabel yang telah usang, maka perbaikan akan dikerjakan dengan ekstra hati-hati.

Pekerjaan yang dilakoni Wahidin tak ubahnya seperti seorang dukun yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit.

“Banyak yang bilang servisan saya itu bagus. Terkenal awetnya. Makanya saya berani pasang garansi setahun setiap nyervis lampu. Biar orang enggak kecewa,” ujarnya.

Sehari Wahidin bisa perbaiki ratusan lampu yang rusak, keterampilan yang terus-menerus diasah akhirnya jadi bakat. Dari sebuah bakat pada akhirnya juga jadi sumber penghasilan. Bisa dibilang pekerjaan Wahidin jadi salah satu keahlian langka yang susah dicari di era serba digital seperti saat ini.

“Sehari kalau dihitung dari pagi jam delapan setiap sepuluh menit bisa perbaiki satu lampu, bisa dikira-kira sudah berapa banyak yang saya kerjakan sampai jam lima sore,” ujarnya.

Wahidin memasang tarif servis lampu sekitar Rp10 ribu sampai Rp18 ribu tergantung pada jenis kerusakannya.

“Kalau masih bisa diperbaiki, kenapa gak. Kira-kira saya mendapat Rp350 ribu sehari kalau sepi ya paling Rp100ribu,” pungkasnya. (Vino)

Komentar

News Feed