Ritual Penurunan Perahu Nelayan oleh Masyarakat Desa Brondong

Min.co.id, Indramayu – Upacara ritual menurunkan perahu baru oleh masyarakat nelayan Desa Brondong Kabupaten Indramayu masih terus dilakukan hingga sekarang. Bagi masyarakat Brondong, laut dan perahu merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan, karena keduanya telah menjadi satu pada saat orang Brondong mencari nafkah di laut.

Oleh karena itu, upacara ritual tersebut dilakukan dalam upaya menjaga keselamatan perahu dengan baik ketika berlayar di laut. Sampai saat ini, orang Brondong masih melakukan aktivitas upacara selamatan dalam rangka penurunan perahu baru. Sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa laut agar mereka mendapatkan rezeki yang banyak, ketenangan, kedamaian, dan perlindungannya.

Bahan-bahan yang disajikan dalam upacara tersebut mempunyai makna tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, upacara ritual menurunkan perahu sudah mengalami pergeseran dalam tata cara pelaksanaannya. Sejumlah perlengkapan upacara yang harus disiapkan sebelumnya telah mengalami perubahan sekarang ini.

Sekarang sesajen sudah tidak disajikan karena zaman sudah modern. Sekarang hanya ada pengajian, melekan (begadang bersama), dan makan bersama dengan warga setempat. Ada doa-doa tertentu yang diketuai sesepuh setempat, yaitu Mbah Darmo yang memimpin acara.

“Keistimewaan dari ritual penurunan perahu khususnya di Desa Brondong ini bukan karena penyembahannya tapi karena kebersamaan yang dirasakan warga setempat. Bergotong-royong mengangkat perahu ke kali, melekan bersama sampai makan bersama,” kata Dadang, warga setempat. (Vino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *