Min.co.id, Indramayu – Masyarakat saat ini dihadapkan oleh Adaptasi Kebiasaan Baru. Munculnya wabah Covid-19 membuat masyarakat harus lebih memperhatikan keamanan lagi untuk melindungi diri.
Hampir satu tahun setengah (1.5 tahun) sudah, masyarakat dianjurkan keluar rumah menggunakan masker. Bukan hanya makser, penggunaan hand sanitizer dan jaga jarak pun diajurkan guna melindungi diri agar tidak terpapar virus corona.
Masyarakat saat ini apakah sudah mengetahui, bagaimana cara penggunaan dan pembuangan masker dengan benar. Terkadang sepele tapi sebenarnya itu dapat membahayakan bagi orang lain.
dr. Pratama (dokter umum), bertugas di Puskesmas Kertasemaya menjelaskan bahwa penggunaan masker dengan jenis masker medis dan kain. Penggunaan untuk masker medis jangan lebih dari 8 jam, jadi setelah 8 jam harus diganti. Sedangakan masker kain sehari sekali langsung dicuci. Untuk cara melepas masker pun jangan pegang bagian masker yang berada di bagian depan. Pertama bisa lakukan dengan melepas tali terlebih dahulu. Hindari sentuhan tangan pada masker bagian depan, gunanya untuk menghindari bakteri menempel ditangan.
Cara pembuangan masker juga tidak boleh sembarangan, masker medis jangan langsung dibuang sembarang, karena takutnya ada pihak yang menggunakan lagi dan jika sembarangan membuang masker maka virus yang ada di masker akan membayakan orang lain. Pembuangan masker medis sendiri juga harus dipisahkan dengan limpah rumah tangga (sampah domestik).
Cara membuang masker dengan benar :
1. Siapkan kantong plastik
2. Gunting bagian masker
3. Ikat plastik yang berisi masker
4. Lalu di bakar.
Selain itupula cara mencuci masker kain juga dianjurkan menggunakan air hangat dan dipisahkan dengan cucian lain, terpisah cara cucinya, tutur dr.Pratama.
Rekomendasi dari dinas kesehatan ataupun WHO lebih baik menggunakan 2 masker untuk saat ini jika keluar rumah. Pandemi belum tahu sampai kapan, saat ini kita hidup masih berdampingan dengan pandemi gunakan protokol kesehatan tetap di perhatikan, semoga saja bisa segera terbebas dari pandemi, tutup dr. Pratama. (Phu)