Min.co.id, Indramayu – Agen Resmi BPNT Viediya di Desa Ranjeng Kecamatan Losarang mengeluh dikarenakan sejumlah 150 KPM (dari 233 KPM perluasan) telah diserobot penyalurannya oleh agen e-Warong yang tidak memiliki legalitas keagenan alias abal-abal.
“Pada hari ini tanggal 9 September 2021 secara resmi sebetulnya adalah agen e-Warong Viediya id agen BNI118172990. Kasan adalah pengelola agen tersebut, dengan tindakan agen e-Warong abal-abal itu dampaknya merasa dirugikan karena yang diterima hanya 53 KPM.
Salah satu KPM warga Desa Rajeng atas nama KL RT 07/RW 02 menjelaskan kepada Min.co.id, “Iya pak saya adalah penerima BPNT, namun karena saya masyarakat kecil tidak tahu bahwa ada oknum yang mengumpulkan KKS oleh TRH, SGI dan SKD, setelah KKS itu digesek oleh oknum, tiba-tiba diberikan lagi ke saya, akan tetapi Struk transaksi pembelian itu tidak diberikan juga pak,” ujarnya.
Setelah digesek/tarik tunai KKS-nya oleh oknum, baru kemudian sembako itu diberikan ke saya, namun hanya beras 5 karung @10 kg, buah pir dan apel dengan ukuran kecil, kacang tanah dan telur.
Tindakan yang dilakukan oleh oknum agen e-Warong abal-abal dengan cara pengondisian kartu/tidak pegang kartu sendiri sangat bertentangan dengan apa yang Bupati Indramayu pernah mensosialisasikannya dalam program BPNT.
Kapolsek Losarang Kompol H. Mashudi S.H M.H mengatakan kepada Min.co.id, “Kami dukung atensi program BPNT dari Pemerintah Pusat dalam menjalankan program bantuan pangan itu, khusus untuk persoalan agen abal-abal yang terjadi di Desa Ranjeng Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, akan kami tindak bilamana di dalamnya ada unsur pidana karena bersama pihak Dinsos Kabupaten Indramayu dan Polda Jabar tengah mendalami kasus itu,” ujar Mashudi
Lebih lanjut, “Di samping itu kami bersama Dinsos Kabupaten Indramayu dan Polda Jabar saat itu tengah sidak di wilayah Kecamatan Losarang memberikan edukasi kepada para agen dan masyarakat yang menerima manfaat bantuan pangan sembako agar memahami dari Program Sembako /BPNT terutama mengenai KKS pegang sendiri-sendiri dan kondusifitas pada saat pendistribusian BPNT, ” tutup Mashudi.
Terkait pesoalan itu, Dinas Sosial Kabupaten Indramayu melalui Kabid Linjamsos Boy Billy Prima melalui sambungan whatsapp mengatakan kepada Min.co.id, “Iya pak saat ini masih berjalan proses penangananya,” terangnya. (Ikhwan)
