Min.co.id – Indramayu – Mesin Perontok padi atau yang biasa masyarkat Indramayu menyebutnya Grabag. Peralatan iniĀ digunakan dalam proses pasca panen padi untuk merontokkan gabah (padi) supaya terpisah dari tangkai atau jeraminya.
Wartawan Min.co.id berkesempatan mewawancarai salah satu petani yang sedang melakukan panen dengan menggunakan mesin grabag di Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.
Grabag ini mempercepat proses pemanenan padi dibandingkan secara manual. Oleh karena itu, mesin ini sudah banyak dimanfaatkan pemakaiannya di Indramayu. Grabag sangat cocok untuk usaha pertanian menengah atau skala besar yang disesuaikan lagi pada ukuran dan spesifikasi mesin.
Mesin grabag pada dasarnya menerapkan kerja yang efektif dan efisien. Sebetulnya mesin Grabag merupakan bentuk pengalihan dari yang dulu menerapkan cara manual dan dalam mesin ini diolah secara mekanis. Cara operasional mesin ini pun tak lagi melibatkan tenaga manusia yang dulunya mesti digerakkan lagi menggunakan pedal.
“Keuntungan menggunakan mesin Perontok padi ini untuk memisahkan bulir gabah dan tangkai jerami, hasil pemisahan yang bersih dan mulus, nyaris tanpa cacat, menghemat waktu karena tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk pemisahan bulir gabah,” ujar Dedi salah satu pemilik grabag.
“Jadi, pemakaian mesin perontok padi atau Grabag untuk pasca panen sangatlah penting terutama jika memanen dalam jumlah besar. Jangkauan hasil kinerjanya pun sangat memuaskan. Mesin ini sangat mudah dibersihkan dan sangat jarang mengalami kendala apabila dirawat secara tepat. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan mesin ini pun wajar dan bisa dibilang sangat terjangkau karena jauh lebih rasional dari pada mengolah secara manual,” pungkasnya.
Darto salah satu pemilik sawah mengatakan menggunakan jasa Grabag itu ide yang sangat membantu karena pengerjaannya sedikit lebih cepat dibandingkan dengan merontokkan padi secara manual. (Vino)