Meski Sudah Banyak yang Berjualan, Usaha Ayam Geprek Masih Banyak Diminati

Min.co.id – Indramayu – Masakan ayam geprek saat ini sedang populer dan banyak penggemarnya. Terlebih setelah artis ternama memulainya dengan bisnis kuliner ini. Meskipun banyak juga usaha sejenis namun peluangnya masih tetap menggiurkan.

Cahyadi salah seorang penjual kedai Mimi Cay yang berlokasi di Paoman Indramayu, mengatakan bisnis ini masih sangat prospek dan menguntungkan. Apalagi jika memiliki keunikan tersendiri.

Ayam geprek merupakan menu andalan anak kos yang cukup ramah di kantong. Hal inilah yang menjadikan ayam geprek menjadi favorit anak remaja dan dewasa awal yang gemar menikmati sajian makanan pedas. Ayam geprek yang digeprak di atasnya diberi sambal bawang, otomatis membuat ayam tersebut menjadi pedas karena menyerap sambal bawangnya. Selain itu, tekstur ayam gorengnya menjadi lebih lembut dan mudah dipisahkan dari tulang sehingga sangat memanjakan penikmat ayam geprek ini.

Cahyadi berkata modal usaha ayam geprek rumahan ini tidak sampai Rp200 ribu. Modal usaha ayam geprek ini terbilang cukup murah bila diproses di rumah tanpa adanya warung. Sementara untuk modal alat usaha ini dapat memanfaatkan peralatan dapur yang tersedia di rumah. Agar tidak mengeluarkan biaya untuk modal lagi.

Selain itu, apabila pesanan sudah semakin banyak, tak ada salahnya yang miliki usaha ini mulai membeli deep fryer agar kapasitas produksi tiap hari semakin meningkat seiring banyaknya jumlah pesanan.

Usaha ayam geprek bahan baku cukup sederhana. Pertama untuk ayam gorengnya, yaitu daging ayam pilih bagian paling banyak dikonsumsi yaitu bagian paha, dada, dan sayap. Kemudian, tepung krispi, telur, gula, garam, merica, dan minyak goreng.

Berikutnya untuk sambal bawangnya. Bawang putih, cabe rawit, gula, dan garam serta sedikit minyak goreng panas untuk mengeluarkan aroma sambal bawang. Tak lupa, agar lebih menarik beri level kepedasan agar pelanggan dapat memilih sambal dengan tingkat kepedasan sesuai dengan seleranya. Selain itu, jangan lupa menyediakan nasinya.

Cahyadi mengatakan, dirinya membuka usaha ini karena susah mencari lapangan pekerjaan di kotanya, sehingga memunculkan ide untuk membuka usaha sendiri. (Vino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *