Min.co.id – Indramayu – Merosotnya perekonomian di masa pandemi Covid-19, membuat sebagian masyarakat beralih profesi untuk bisa menghasilkan pendapatan. Salah satunya Daroji, warga Desa Terusan Blok Mandrat Tanggul Kali, Kota Indramayu, yang memilih untuk melakoni budidaya maggot.
Daroji mulai membudidayakan maggot sejak 2020. Maggot sendiri merupakan larva lalat hitam yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pakan unggas dan ikan, serta pupuk organik.
Penghasilan Daroji dari budidaya maggot saat ini mencapai Rp1 juta hingga lebih per bulan. Hal ini tentu sangat membantu Daroji mendorong perekonomian rumah tangga di masa pandemi.
Meski dengan keterbatasan ekonomi, Daroji mampu untuk tetap produktif. Tak hanya maggot, Daroji juga melakoni budidaya ikan lele untuk menambah penghasilan. Kedua usahanya tersebut terbilang cukup maju dan berpotensi untuk berkembang.
Selain murah meriah dan mudah, magot memiliki nilai ekonomis tinggi sebab setiap 100 gram maggot kering bisa dijual seharga Rp20.000 hingga Rp70.000, selain itu sekitar 750 kg maggot mampu mengurangi sampah organik hanya dalam kurun waktu 2-3 Minggu.
Angga salah satu warga berpendapat, budidaya maggot merupakan peluang usaha baru yang cukup menjanjikan.
“Dengan demikian nantinya dapat berimbas kepada terbukanya lapangan-lapangan kerja baru, serta mengurangi kapasitas sampah di Kota Indramayu,” ujar Angga. (Vino)