Min.co.id – Indramayu – Pria yang akrab dipanggil Saleh dengan istrinya Micas, setiap hari berjualan di pasar malam tepatnya di Jalan Kirancang, Margadadi, Indramayu. Mereka menjual camilan ringan, yaitu tahu pong dan jamur krispi. peralatan yang digunakan cukup sederhana dengan menggunakan meja jualan.
Saleh menjual tahunya dengan berbagai rasa bumbu kekinian seperti balado, asin bedas, dan super hot. Yang paling diminati adalah sambal petis, dengan rasa udang berwarta hitam kental terpadu dengan tahu pong yang renyah.
“Di sini mangkal setiap hari. Jualan dari jam tiga sore sampai jam sepuluh malam. Habis itu pulang, kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak yang membeli sembari jalan-jalan di pasar,” ujar Saleh, di lapak jualannya.
Saleh juga bercerita, yang membuat dirinya bahagia saat berjualan ialah ketika tiba-tiba ada orang yang memborong jualannya. Namun, ia juga pernah berhadapan dengan pembeli yang tidak membayar.
Satu porsi tahu pong dan jamur krispi yang dijual Saleh masing-masing seharga Rp5 ribu dengan modal kira-kira sekitar Rp200 ribu. Sementara keuntungannya sekitar Rp150 jika habis terjual semua.
“Untuk sekarang, ada patroli keliling. Baru buka sudah tutup lagi dikarenkan PPKM Covid-19. Macam-macam risiko kalau jualan di jalan,” katanya.
Walaupun kadang memperoleh kerugian, ayah tiga orang anak ini hanya bisa pasrah. (Vino)
