Aang si Penjual Kurban Mengais Rezeki di Tengah Pandemi Covid-19

Min.co.id – Majalengka – Sore hari menjelang Iduladha 1442 H/2021 M sepanjang jalan Panyingkiran – Kadipaten tepatnya di Desa Heuleut Kec. Panyingkiran Kab. Majalengka, sebelum gema takbir itu berkumandang, Para Penjual hewan kurban mulai berjejeran. Menjajakan hasil ternaknya berupa domba.

Mereka berharap mendapatkan sedikit upah dari jerih payahnya selama mengurus, merawat, dan membesarkan gembalaannya.

Situasi pandemi saat ini berdampak bagi penjualan hewan kurban. Salah satunya, Aang. Warga Desa Heuleut yang merasakan sulitnya menjual kurban di tengah pandemi dan masa PPKM Darurat.

“Biasanya Pak, sebelum hari raya kurban sudah banyak pesanan untuk. Hari ini saya baru menjual 2 ekor.  Pandemi ini sangat berdampak bagi kami sebagai peternak,” tuturnya.

Dia juga mengatakan ingin bertemu istrinya di Tasikmalaya. Dengan adanya PPKM Darurat, ia harus mematuhi peraturan untuk tidak keluar daerah. Ditambah lagi dengan adanya penyekatan-penyekatan di beberapa ruas jalan, sehingga Aang memilih untuk menahan rasa rindunya. Ia harus rela menggugurkan keinginan untuk bertemu istrinya yang notabene berasal dan tinggal di Tasikmalaya.

Domba-domba yang ia jual di tempatnya tersisa 8 ekor. Walau hanya 2 ekor terjual, dia berucap rasa syukur kepada-Nya atas rezeki yang ia peroleh hari ini.

Harga domba yang dijual Aang relatif terjangkau, kisaran harga Rp2,5 juta sampai Rp3 juta.

Namun, untuk yang satu ini dia pasang harga jual 3.7jt karena memang itu hewan ternak andalannya.

Ternak-ternak pun pula sudah layak menjadi hewan kurban potong karena telah di periksa dan di beri label dinas terkait.

Ia berharap pandemi ini segera berakhir dan kehidupan berangsur normal lagi. (SP).

Komentar

News Feed