Memenuhi Kebutuhan Produsen,Kusnan Budi Dayakan Bibit Jeruk Unggul

Min.co.id-Jatim-Budi daya tanaman jeruk berkembang pesat di Indonesia.Selain kondisi daerah memungkinkan pertumbuhan, tanaman jeruk juga dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif.

Cara generatif jarang dilakukan. Dianggap kurang praktis, karena masa berbuah perlu waktu lama dan sering sifat baik dari induknya tidak dapat dipertahankan. Biji yang berasal dari buah karena penyerbukan silang yang terjadi tidak jelas asal usulnya dan tidak tentu sifat-sifatnya.

Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dapat cara menempel atau okulasi. Cara ini lebih menguntungkan. Tanaman lebih cepat berbuah dan sifat baik dari induk bisa dipertahankan.

“Kalau untuk pembibitan kita harus memilih sebagai batang bawahnya dari jenis Japanche citroen (JC),”kata Kusnan dari Kebun Percobaan (KP) Banaran, salah satu kebun pengembangan tanaman jeruk di bawah Balitjestro Tlekung, Rabu (14/7).

Menurut Kusnan, sebagai batang bawah, jeruk JC memiliki sifat tahan kekeringan, tidak mudah mati saat dicabut untuk dipindahkan. Selain itu, cocok bila ditempel atau okulasi dengan beberapa macam varietas jeruk, serta mampu menghasilkan buah cukup tinggi walaupun kadang rasa asamnya masih terbawa.

Kusnan mengatakan, jeruk JC bisa ditanam di lahan dataran rendah 100-1.300 m dari permukaan laut (dpl), baik di sentra tanaman jeruk maupun daerah lain seperti lahan konservasi dan tanah kering.

Selama ini menurut Kusnan, untuk memenuhi kebutuhan produsen benih jeruk masih dipasok dari beberapa daerah yang dihimpun dari beberapa pohon atau kebun. Jadi bukan dari kebun khusus yang ditanami jeruk JC, sehingga pada waktu atau musim tertentu benih JC bisa menjadi langka dan mahal.

Buah jeruk JC bisa dipanen umur 5-6 bulan sejak bunga mekar.Biasanya buahnya sudah lunak bila ditekan, kulit buah berwarna hijau kekuningan serta kemerahan.

Karena yang dimanfaatkan adalah bijinya, sehingga setelah buah dipanen kemudian dikeluarkan biji.Caranya dengan memotong buah secara hati-hati menggunakan pisau sambil diputar hingga menjadi dua bagian. “Dengan menggunakan alat pemeras buah, biji dapat dipisahkan dari sari buahnya,” ujarnya.

Biji yang dihasilkan dicuci bersih menggunakan abu gosok berulang kali sampai lendir yang menempel pada benih benar-benar bersih.Kemudian benih dikeringanginkan. Namun Kusnan mengingatkan, tidak dibenarkan dijemur diterik matahari sampai kering karena daya kecambahnya akan menurun.

“Sbaiknya benih segera disemai, apabila tidak segera disemai hendaknya benih disimpan ditempat dingin dan disarankan tidak lebih dari satu bulan,” katanya.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *