Min.co.id-Indramayu- Salah satu produsen tahu, Kresna Jati di Celeng, keluhkan harga kedelai yang mencapai Rp9200/kg. Kenaikkan harga kali ini merupakan yang tertinggi.
Normalnya harga kedelai per kilonya sekitar Rp7300.
“Harga kedelai ini memang naik-turun. Biasanya walaupun naik, masih bisa terjangkau karena naiknya enggak tinggi-tinggi banget.
Kalau masih diharga tujuh ribuan, saya juga masih sanggup beli. Tapi, kalau sudah sembilan ribuan per kilo, saya dapat untung dari mana?” ungkap Khusnul Khotimah, produsen tahun Celeng, Selasa (5/1/2020).
Khusnul juga mengatakan, kenaikan harga kedelai sudah ia alami sejak Idul Adha. Hanya saja kala itu, belum semahal saat ini. Jika harga kedelai terus melonjak, ia akan memilih untuk berhenti produksi ketimbang rugi.
Sementara itu, untuk menyiasati harga kedelai yang mahal, khusnul sempat memperkecil ukuran tahu atau mengurangi satu isi tahu setiap bungkusnya.
Namun, apa yang ia lakukan justru dikeluhkan oleh konsumen tahu yang ia jual.
“Banyak pembeli yang mengeluh kalau ukuran tahunya dikecilkan dan dikurangi isi setiap bungkusnya. Tapi, mau gimana lagi.
Apalagi persaingan harga produsen tahu lainnya juga saling bersaing,” ujar Khusnul. (iim)