Min.co.id-Indramayu-Dalam pelaksanaaan seminar Nasional Anti korupsi, reformasi birokrasi dan pilkada bersih, yang di laksanakan di Kampus Sayid Sabiq Indramayu, Aris Syuhada S. pdi, M. Ap selaku ketua panitia penyelenggara menjelaskan” bahwa selama ini indramayu belum bersih dalam hal korupsi, justru itu saya mengadakan seminar ini dengan tujuan memberi edukasi politik dan demokrasi kepada masyarakat indramayu dan semua kandidat pemimpin dalan kontestasi pilkada ini dan bagaimana menciptakan clean goverment dan good goverment di lingkungan wilayah hukum kabupaten Indramayu, “tegasnya. Senin (9/11/2020).
Turut hadir, Dra. Ir Hj. ENI SUMARNI M. Kes, (Anggota DPD RI Jabar), Kesbangpol Jabar Hery Pasya Sumbada, ketua KAHMI Indramayu, H. Romli dan anggota presedium KAHMI Indramayu, dan MDK (Majelis Daerah KAHMI), Ketua MDK Jawa Barat,
Tokoh masyarakat, Mahasiswa, dan sejumlah awak media.
Eni Sumarni menjelaskan dalam sambutannya, “Saat ini idealis sudah kalah dengan kepentingan, Namun saya yakin tetap optimis dalam mewujudkan demokrasi anti money politik harus ada peran aktif dari masyarakat itu sendiri untuk memberi sumbangsih politik secara bersih.
Dan mencegah terjadinya politik transaksional dan money politik, menurut sumber survey dari KPK 82,2% Pemimpin Daerah mengakui bahwa ada sponsor atau pemodal yang menyokong dalam pemenangan di Pilkada itu, Ia siap dan berani mengembalikan uang kepada sponsor atau pemodal selama ia menjabat. Oleh karenanya sudah 20 tahun lebih reformasi birokrasi dan korupsi masih tetap berjalan di tempat. Hal itu sangat merusak tatanan demokrasi dan marwah politik yang bersih.
Seminar berjalan lancar dan seluruh peserta yang hadir mematuhi prokes dengan pola 3M l(memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak). (ikhwan)