Pemprov Jateng Siapkan 10 Rumah Sakit Rujukan Virus Corona

Min.co.id-Semarang-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan 10 rumah sakit rujukan untuk pasien Wuhan Pneumonia. Rumah sakit yang sebelumnya menjadi rujukan penyakit flu burung itu akan kembali diaktifkan seiring maraknya penyebaran virus corona di penjuru dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebutkan, 10 rumah sakit sebagai rujukan kasus virus corona antara lain, RSUP Dr Kariadi di Kota Semarang, RSUD Dr Moewardi Solo, RSUD Kardinah Kota Tegal, RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSU Tidar Kota Magelang dan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

“Seluruh rumah sakit kelas B di Jawa Tengah kami siapkan sebagai tempat rujukan. Namun secara khusus kami sudah menyiapkan 10 rumah sakit rujukan yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jateng untuk pasien terjangkit virus corona,” katanya saat jumpa pers di Gedung A lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (29/1/2020).

Yuli menjelaskan, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus yang memiliki kesamaan dengan virus SARS dan MERS tersebut, di antaranya deteksi dini dan respon cepat di pintu masuk negara, meliputi pelabuhan, bandar udara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Termasuk di Jawa Tengah di Pelabuhan Tanjung Emas, Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Adi Soemarmo Solo.

“Deteksi dini dan respon cepat juga dilakukan oleh Pemprov Jateng. Setiap penumpang yang berasal atau melakukan penerbangan dari daerah endemis akan dideteksi dengan thermal scanner yang mendeteksi panas tubuh,” paparnya.

Kendati sampai sekarang Jawa Tengah aman dari virus corona, Yuli meminta seluruh daerah selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama puskesmas, klinik kesehatan dan rumah sakit. Setiap menemukan pasien yang mengalami gejala influenza harus dilaporkan dan dilakukan penanganan lebih lanjut.

Terkait tiga warga Jateng yang diduga terpapar virus corona, yakni satu pasien suspect virus corona yang dirawat di RSUD Kariadi, secara klinis dinyatakan negatif virus corona. Namun untuk kewaspadaan pasien yang mengalami gejala virus corona tersebut, sempat diisolasi selama kurang lebih tiga hari.

Demikian pula dua pasien suspect corona di RSUD Dr Moewardi Surakarta dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Keduanya sudah dipastikan tidak terinveksi virus corona. Pasien di RSUD Margono rujukan dari Cilacap yang juga WNA asal Tiongkok juga dinyatakan negatif virus corona.

“Hingga sampai saat ini tidak ada yang positif virus corona di Jawa Tengah. Pasien di Kariadi memang ada riwayat dari Tiongkok, tetapi secara klinis kondisinya baik tidak ada panas dan sebagainya,” katanya.

Meski tiga orang di Jawa Tengah sudah dipastikan tidak terinfeksi virus corona, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak panik. Jika ada masyarakat yang mengalami flu hingga sesak napas diminta segera berobat ke rumah sakit.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, terlebih setelah berada di fasilitas umum. Kebiasaan ini bisa menghindarkan masyarakat dari infeksi virus secara langsung.

“Kalau batuk, pilek, demam dan sesak napas, langsung ke rumah sakit. Jangan lupa pakai masker dan cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan. Itu hal pencegahan yang paling gampang dilakukan. Nanti dalam keadaan tertentu pemerintah mengambil tindakan, kami minta masyarakat mengikuti apa yang kami instruksikan. Biar tidak panik dan tidak mencekam,” tandas Ganjar. (red/humasjateng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *