Min.co.id-Majalengka-Polsek Lemahsugih Polres Majalengka bersama Koramil Muspika Lemahsugih dan BPBD serta tim relawan cek lokasi peristiwa tanah longsor sawah dan kebun milik para petani amblas sedalam 200 meter yang terletak di Desa Sadawangi Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka, Jumat (27/12/2019).
Sementara itu Kapolsek Lemahsugih Polres Majalengka IPTU Yuyun Rusyanto menjelaskan peristiwa longsor ini terjadi sejak pukul 11.00 Wib, Diantara para pemilik tanah atau lahan yang amblas itu adalah, H. Ating sebanyak 250 bata, Kanda sebanyak 40 bata, Suha 50 bata, Sahri 250 bata, Maman 150 bata, Abdul Hindun 50 bata, Ayu 125 bata, Engkos 150 bata, Embun 100 bata, Iman 50 bata, Dihyum 200 bata, Ikrom 100 bata, Aldip 50 bata, dengan kerugian total keseluruhan ditaksir sebesar Rp 600Juta jelas Kapolsek.
Selain itu Kapolsek Lemahsugih mengatakan jenis bencana tebing longsor ini dari ketinggian sekitar 200 meter melebar longsoran sekitar 357 ke130 meter. Di atas tebing longsoran ada saluran daerah irigasi saluran paringga. Sementara di bawah longsoran sungai Citerus dan di bawahnya ada bendung Cigede tertimpa longsoran total. ucap Kapolsek.
“Atas kejadian tetsebut Tidak ada korban jiwa. Saat ini kami masih melakukan pendataan. Sementara baru ada 13 lahan milik petani Sadawangi yang amblas, terdampak longsoran.” ujarnya.
Kapolsek menjelaskan dugaan sementara penyebab terjadinya longsor tanah ini akibat meningkatnya massa air dalam tanah tersebut, massa tanah hasil longsoran kembali bergerak ke arah bawah, apalagi, jika terus menerus terdapat aliran air di atasnya seperti curah hujan yang lama.”ungkapnya.
Kapolsek mengatakan saat ini bersama Unsur muspika pihaknya bersama BPBD dan tim relawan saat di lokasi menghimbau kepada Masyarakat diminta untuk tidak beraktifitas di bawah lokasi tanah yang rendah. ”Warga, kami minta untuk tidak beraktifitas di bawah lokasi tanah longsoran, jika terjadi dan setelah turun hujan, untuk mehindari potensi bahaya longsoran tanah susulan.” ujarnya (topik)