Min.co.id-Jakarta-Seiring berkembang sistem rekruitmen pejabat di berbagai instansi dengan sistem terbuka, memungkinkan setiap orang yang “merasa” memiliki kompetensi dan kapabilitas di bidang yang ditawarkan untuk ikut mendaftar. Tentu ada banyak motivasi orang untuk mengikuti kompetisi yang bergengsi tersebut, dan tentu tidak semata – mata masalah jabatannya semata. Ada sebagian orang yang memang memiliki ambisi untuk menduduki sebuah jabatan, ada yang hanya mencoba menguji kemampuan saja, dan mungkin ada juga yang iseng atau mungkin kombinasi dari semua motif yang ada. Satu hal yang mendasar yang menarik perhatian adalah ketika orang berbicara soal karakter kepemimpinan yang kuat/ hebat (the great leadership). Persoalannya pemimpin yang hebat tersebut sebenarnya yang seperti apa, dan bagaimana cara melakukan pengukurannya.
Pada kesempatan ini, media berbincang – bincang dengan Pembina GNPK RI Dede Farhan Aulawi terkait berbagai hal yang terkait dengan masalah kepemimpinan. Dede mengatakan bahwa dia cukup tertarik dengan kriteria yang disampaikan oleh Brian Tracy seorang pembicara profesional yang sedang digandrungi di dunia. Dia mengatakan bahwa kualitas terbaik seorang Pemimpin yang hebat itu terletak pada Visi, Keberanian, Integritas, Kerendahan Hati, Perencanaan Strategis, Fokus dan Kemampuan Kerjasama. Soal variabel tersebut masing – masing pakat tentu berbeda, karena ada yang atributnya disederhanakan ada juga yang diperbanyak tergantung pada sudut pandang atas urgensi dari masing – masing atribut menurut pendapatnya masing – masing. Ujar Dede.
Selanjutnya Dede juga menjelaskan konsep Result-based Leadership yang disampaikan oleh Dave Ulrich, Jack Zenger dan Norman Smallwood yang berkaitan dengan empat parameter kepemimpinan yang berorientasi pada hasil, yaitu hasil bagi pegawai (employee results), hasil bagi organisasi (organization results) , hasil bagi pelanggan (customer results) dan hasil bagi investor (investor results).
Dalam employee results, yaitu manfaat yang dirasakan untuk anggota/pegawai dimana variabel yang diukurnya seperti fungsi pemberdaya yang mendorong inovasi anggotanya, fungsi panutan / ketauladanan, dan trust / kepercayaan. Sementara terkait dengan hasil bagi organisasi artinya manfaat yang didapatkan bagi organisasi/ institusi atas kepemimpinannya.
Hasil bagi pelanggan maksudnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat atas kualitas kepemimpinan yang diberikan dalam memberi pelayanan. Lalu hasil bagi investor, kalau dalam institusi pemerintahan tentu adalah manfaat bagi negara. Kalau dalam organisasi bisnis biasanya berhubungan dengan Growth, Liquidity, Efficiency, Profitability dan Social Responsibility. Ungkap Dede menutup perbincangan.(dfr/red)