Festival Seni Budaya, Iringi Tahun Baru Islam di Garut

Min.co.id-Garut-Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah mengemas acara perayaan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah dengan menggelar berbagai kegiatan festival yang mampu mengundang massa sekaligus akan mendongkrak potensi ekonomi di sektor pariwisata.

Tahun ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut akan mengemas perayaan Tahun Baru Islam ini dengan lebih semarak, dalam bentuk festival Tahun Baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriyah.

Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 September 2019 akan menjadi momentum untuk menjalin kebersamaan sekaligus mendongkrak potensi yang dimiliki Kabupaten Garut di sektor pariwisata dan kebudayaan.

Festival Tahun Baru Islam, selain tujuannya meningkatkan ukhuwah Islamiyah, juga dalam upaya memajukan kebudayaan untuk membangun kekuatan ekonomi nasional.

Di samping melestarikan seni budaya tradisional, festival ini diharapkan dapat mendorong kreativitas seniman dan budayawan, serta para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk melakukan inovasi sebuah karya yang mempunyai daya saing yang tinggi

Festival Tahun Baru Islam di Garut akan mengusung tema “Mari Berhijrah Menuju Pribadi Yang Bertaqwa”, Tahun Baru Islam 1 Muharam di Kabupaten Garut lebih semarak dibanding tahun sebelumnya yang biasanya diperingati di pondok-pondok pesantren dengan melakukan pagelaran seni islami atau keliling kota.

Sementara agenda yang telah direncanakan Pemkab Garut dalam Festival Tahun Baru Islam akan kolaborasi bersama antara pemerintah daerah dengan MUI Kabupaten Garut, DKM Masjid Agung, organisasi Islam dan pondok pesantren di wilayah Kabupaten Garut, serta Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan yang akan ditampilkan di antaranya lomba marawis, lomba pidato dan tahfiz Al-Quran, pameran dan bazar, lomba pawai obor, pergelaran seni gemyung Muaharram, seni rudat godong karangpawitan, seni terbang beluk margawati, seni rampak bedug, seni terbang sejak dukuh, pemutaraan film, tabligh akbar menghadirkan Dai Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl dan puncaknya disuguhkan pergelaran wayang golek.(humasgarut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *