Min.co.id-Majalengka-Setelah viralnya Gunung Rinjani di selimuti awan topi pada pagi hari kemarin. Pada hari ini juga (Kamis, 18/7/2019) fenomena kejadian alam tersebut terjadi di Gunung Ciremai.
Menurut Ahmad Faa Iziyn dari Kantor Stasiun BMKG Jatiwangi, Lenticular Clouds (Altocumulus lenticularis atau Lenticularis stand altocumulus) merupakan sejenis awan yang unik dan biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunung akibat pergerakan udara di kawasan pegunungan.
Awan ini dinamakan lenticularis yang artinya ‘berbentuk lensa’, dan biasanya cukup disebut sebagai awan ‘lennies’.
“Awan aneh atau sebenarnya lenticular dapat dibedakan menjadi Altocumulus Standing Lenticularis (ACSL) yang terjadi di dataran rendah, Stratocumulus Standing Lenticularis (SCSL) pada ketinggian tingkat menengah, dan Cirrocumulus Standing Lenticularis (CCSL) pada ketinggian yang lebih tinggi dari atmosfer,” kata Ahmad kepada Jurnalis Min.co.id (Kamis, 18/7/2019).
Proses terbentuknya Lenticular Clouds, yaitu terjadi akibat arus udara yang lembab terdorong ke atas dan melintas melalui puncak gunung atau bukit yang menyebabkan kelembaban, sehingga mengembun dan akhirnya membentuk awan ini.
“Ketika udara lembab bergerak ke area sekumpulan awan itu (palung) awan menguap kembali menjadi uap. Kira-kira seperti itu mudahnya,” terang Ahmad.
Awan ini tergolong awan yang penampakannya sangat langka karena mereka memerlukan gunung atau bukit dengan ketinggian yang cukup serta kondisi meteorologi yang tepat. Awan lenticular umumnya berada pada ketinggian 8.000 hingga 20.000 kaki (2.438 – 6.096 meter). (Ndra)