Min.co.id-Jakarta-Puncak HUT Bhayangkara ke-73, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, peringatan Hari Bhayangkara terkait erat dengan terbitnya Penetapan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1946. Melalui Penetapan tersebut, Jawatan Kepolisian Negara yang semula berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri, ditetapkan menjadi jawatan tersendiri, yang langsung berada di bawah Perdana Menteri atau Presiden, selaku Kepala Pemerintahan.
Menurutnya, peristiwa yang terjadi pada 1 Juli 1946 tersebut, juga menjadi momentum meleburnya berbagai elemen Kepolisian ke dalam satu institusi Kepolisian yang bersifat nasional.
“Sampai dengan saat ini Polri tetap survive melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur undang-undang. Berbagai perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri selama 3 tahun terakhir melalui Program Promoter, dititikberatkan pada 3 kebijakan utama, yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur, dan manajemen media,” ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, tiga implementasi Promoter berbuah hasil, dengan meningkatnya kepercayaan publik. “Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang disampaikan oleh Bapak Presiden terhadap pengelolaan organisasi Polri. Dengan adanya apresiasi ini, Kinerja Polri semakin akuntabel dengan naiknya nilai kerja Polri,” sambung Kapolri.
Kapolri pun memohon doa dan dukungan dari Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, pimpinan Lembaga Tinggi Negara, pimpinan Kementerian/Lembaga, seluruh anggota DPR, DPD, MPR, mitra kerja, senior dan sesepuh Polri dan TNI, serta seluruh masyarakat Indonesia, agar Polri semakin profesional, modern, dan terpercaya, dalam mengemban tugas memelihara keamanan dalam negeri.
Sementara itu, puncak HUT Bhayangkara ke-73 tersebut digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat. Acara syukuran, tiga anggota Polri berkesempatan menerima potongan tumpeng dari Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. yakni:
1. Ipda Tatang Rosyadi karena prestasinya dalam mengantisipasi jatuhnya korban saat menghadapi truk yang mengalami rem blong.
2. Ipda Polisi Tatang Rosyadi merelakan motor dinasnya untuk menghentikan laju truk agar tidak menabrak kendaraan di belakangnya.
3. Brigpol Frans Yos Dumapa yang mendapat serangan dari KKB pada 27 Desembenr 2015 lalu berhasil selamat, sedangkan 4 rekannya gugur.(bis/ntmc)