Min.co.id-Surabaya-Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya melakukan kerjasama dengan Negara Timor Leste di bidang pendidikan program pengembangan sumber daya manusia. Acara penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Politeknik Penerbangan Surabaya, Indonesia dengan The Air Navigation Administration of Timor Leste atau ANATL, E. P ditandatangani oleh Presiden Dewan ANATL, E. P Mr. Eng. Romualdo Antonio Soares Da Silva dan Direktur Poltekbang Surabaya Setiyo.
Hal ini akan direalisasikan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak atas nama Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati menyambut baik upaya pihak Timor Leste yang memilih sekolah penerbangan di bawah naungan Kemenhub.
“Timor Leste ini sebelumnya sudah bekerjasama dengan kami. Mereka pernah menempatkan warganya belajar di STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) Curug di Tangerang. Dan kali ini memilih di Poltekbang Surabaya dengan mengirim 6 orang yang akan mengikuti pendidikan reguler. Ini bukti sekolah-sekolah di bawah Kementerian Perhubungan diperhitungkan dunia internasional,” ujarnya ditemui usai acara Wisuda Taruna Non Diploma Basic Training Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan Angkatan I dan Pembukaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) di Kampus Poltekbang Surabaya, Jumat (21/6).
Ia berharap ke depan Timor Leste bisa terus meningkatkan kerjasamanya dengan menambah jumlah peserta yang akan ditempatkan di Poltekbang Surabaya untuk mengikuti pendidikan reguler program diploma. Tentunya hal ini juga bisa menjadi daya tarik negara lain yang ada di Asia hingga Afrika.
“Kompetensi yang ada di sekolah-sekolah ini memang sudah standar penerbangan internasional atau International Civil Avition Organization (ICAO). Poltekbang inimemenuhi standar nasiobal maupun internasional,” ungkap Hayati.
Presiden Dewan The Air Navigation Administration of Timor Leste (ANATL, E. P) Mr. Eng. Romualdo Antonio Soares Da Silva mengaku senang bisa bekerjasama dengan Indonesia, khususnya Poltekbang Surabaya.
“Kita pilih di Surabaya, kerjasama dengan Poltekbang karena disini yang diajarkan sudah memenuhi stadar internasional. Nanti mereka yang kami kirim aman mengikuti pendidikan selama tiga tahun. Selanjutnya kita lihat kebutuhan di negara kami, kalau dirasa perlu nanti kami akan kirim terus kesini (Poltekbang),” imbuh Romualdo.
Sebanyak 6 warga Timor Leste yang dikirim tersebut akan mengikuti pendidikan Diploma III program studi Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controllers), Teknik Listrik Bandara (Airport Electrical Engineering), Teknik Bangunan dan Landasan (Airport Civil Engineering).
Dalam kesempatan itu, juga menghadirkan prosesi wisuda Program Diklat Non Diploma Basic Training yang diikuti sebanyak 16 orang. Mereka telah menempuh pendidikan di Poltekbang selama 9 bulan yang dibiayai oleh Airnav Indonesia. Terdiri dari 10 orang pegawai Airnav dan 6 orang lainnya putra-putri terpilih asal Papua.
Terkait Pembukaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang akan digelar Poltekbang Surabaya di gelombang 3 terdiri dari dua diklat, yaitu Diklat Basic Aviation Security (Avsec) dan Training of Trainer (TOT) dengan total sebanyak 105 orang.
Untuk Avsec akan diikuti pegawai bandara di 13 bandara udara NTT, NTB dan Jatim. Sedangkan TOT yakni belajar tentang basic aircraft akan diikuti para guru SMK Penerbangan di sejumlah sekolah di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Bali.
Sebelumnya DPM gelombang 1 dan 2 telah selesai digelar diklat untuk 2.152 peserta dari total keseluruhan kuota DPM 2019 sebanyak 2.920 peserta. (afr/s)