SMK PUI Haurgeulis Peringati Hari Kartini Dengan Tema Kartini di Era Millenial

Min.co.id, Indramayu – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PUI Haurgeulis memperingati hari Kartini penuh semarak dengan tema Kartini di Era millenial, dilanjutkan beberapa perlombaan yang melibatkan para Siswa dan Guru. Kegiatan peringatan hari Kartini dilaksanakan di Halaman SMK PUI Haurgeulis Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Sabtu (20 /4 2019).

Kepala SMK PUI Haurgeulis, Sukma Yanto mengatakan kegiatan peringatan hari Kartini jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Agar tercipta semaraknya peringatan hari Kartini juga diadakan lomba. Ada beberapa perlombaan yang diselenggarakan antara lain, Lomba Keluwesan, Memasak Pecel/Gado-gado, Siomay dan Es Buah karya inovatif Siswa, dan Fashion Show. Tiap kelas mengikuti semua macam lomba, hanya saja kelas XII yang tidak mengikuti lomba.

Perlombaan keluwesan dan Fashion Show dilaksanakan di halaman Sekolah. Meskipun suasana panas terik matahari terasa menyengat, namun para Siswi yang berpakaian kebaya berjalan melintas di halaman Sekolah dari timur hingga ke barat. Saat berjalan melintas di tengah halaman, di sinilah peserta lomba keluwesan dan Fashion Show dinilai oleh para juri. Tim Juri terdiri dari para Guru ibu Wahyu Ningsih dan Mis Yos, S.Pd guru SMK PUI Haurgeulis. Panasnya terik matahari tidak dirasakan para Siswi yang sedang berjalan di atas tanah halaman Para Juri Lomba Keluwesan dan Lomba Fashion Show mengamatinya dari luar halaman Sekolah. Menurut salah seorang Juri, kriteria yang dinilai dalam Lomba Keluwesan adalah, ketepatan berjalan dengan diiringi musik, keserasian dalam berbusana, dan keluwesan dalam bergaya. Untuk jenis Lomba Memasak Pecel/Gado-gado, Siomay dan Es Jus, serta karya inovatif Siswa ada kriterianya sendiri.

Lebih lanjut, Sukma Yanto mengungkapkan, Lomba-lomba yang diadakan dalam rangka memperingati hari Raden Ajeng Kartini ini juga untuk melatih dan menggali kreativitas para Siswa. Karena sejak awal Siswa SMK mesti dilatih untuk mencipta hal-hal yang baru untuk berkreasi. Karena itu agar Siswa SMK kreativitasnya selalu muncul maka harus berlatih di rumah juga.

“Untuk itu, Siswa agar mempunyai alat pendukung untuk berlatih bagi Siswa sesuai dengan program keahliannya. Bagi Siswa Jurusan program Keahlian Busana paling tidak di rumah mempunyai mesin jahit. Siswa jurusan program Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Siswa agar mempunyai Personal komputer (PC) atau mempunyai Laptop, dan bagi Siswa yang Jurusan Program keahlian ini semua untuk berlatih bagi siswa. Lanjut Kepala SMK PUI Haurgeulis, Sukma Ia ingin menciptakan untuk perkembangan SMK PUI Haurgeulis.

Menurutnya, Siswa kelas X dan XI ini untuk operasionalnya murni manggunakan uang kas Sekolah (Hipjar) Himpunan Pelajar. Upacara peringatan hari Kartini yang dilaksanakan hari ini, Sabtu (20/4/2019) diikuti para Siswa dan siswi kelas X dan XI SMK PUI Haurgeulis. Semua Siswa mengenakan pakaian kejawen. Siswa putra ada yang memakai beskab, dan ada yang memakai sorjan, tentunya juga ada yang memakai mondolan (mid), sedang siswa putri memakai kain dan baju kebaya.

Tidak ketinggalan para Guru juga memakai pakaian adat jawa. Ketika upacara untuk memperingati hari Kartini petugasnya semua siswa putri. Bertindak sebagai pembina upacara adalah ibu Wahyu yang sehari-harinya sebagai Guru Bimbingan konseling (BK). dalam amanatnya Ia mengungkapkan, jaman R.A Kartini masih masa remaja, hidupnya selalu dipingit. Karena seorang wanita pada zaman dulu, tahun 1879 masih dalam masa penjajahan wanita tidak boleh berkembang. Wanita zaman dulu perannya hanya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga wanita keturunan ningrat hanya agar selalu Ngudi Saliro dan Ngudi Busono. Tujuannya agar selalu tampil cantik. Namun R.A Kartini tidak mau dibelenggu dengan tradisi itu.

R.A Kartini ingin maju demi memperjuangkan hak sama dengan kaum laki-laki. Maka R.A Kartini tampil di Era itu sebagai pahlawan emansipasi. Sehingga zaman sekarang kaum perempuan/wanita banyak yang sudah maju. Ada seorang wanita yang menjadi Tentara, Polisi, Dokter, Insinyur, dan lainnya. Ini semua berkat perjuangan R.A Kartini. Dalam amanatnya, Wahyu menyarankan pada era yang sekarang, Era millenial pada Siswa agar belajar baik-baik. Gunakan waktu sebaik-baiknya dalam belajar. Belajar yang serius jangan jadi Siswa yang bolosan. Ada bantuan dari pemerintah daerah agar dimanfaatkan dengan benar. (Alen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *