Min.co.id, Indramayu – Pada bulan Maret sebagian wilayah Indramayu sudah mulai panen padi dan Puncaknya pada bulan April 2019.
Area persawahan pada musim tanam kali ini cukup aman dari serangan organisme pengganggu tanaman sehingga hasil panen bulan Maret-April ini cukup baik. Hanya saja untuk mencari tenaga kerja muda untuk buruh tani sangat susah tutur,” Akman (57) warga Cikedung lor, Jum’at (29/03/2019).
Makanya buruh tani baik pria maupun wanitanya berusia lanjut tetap rajin bekerja. Alasan para pemuda tidak mau menjadi buruh tani disamping harus tahan panas kena sinar matahari juga menguras tenaga, mereka lebih senang bekerja dikota atau bekerja di pabrik-pabrik walaupun gajinya murah yang penting tidak bekerja di sawah.
Tiap tahun sawah disini bisa panen padi 2 kali, apalagi persawahan disini sangat luas. Sangat banyak membutuhkan buruh tani mulai dari operator traktor, buruh tandur, buruh pencabut rumput, buruh peyebar pupuk, penyemprot pestisida, buruh derep, penjemur gabah sekaligus kuli angkut.
Kenyataan memang begitu bila kita amati jaman sekarang orang muda buruh tani kurang bergengsi dan malu kali kata Akman. Padahal Indramayu merupakan lumbung padi di Jawa Barat. (Hasto)