Ujian Nasional Bukan Tolak Ukur Keberhasilan Siswa

Min.Co.Id-Jakarta-Menilai kemajuan hasil belajar peserta didik tidak cukup dilihat dari hasil UN semata. Tidak ada alasan yang signifikan bahwa UN merupakan satu-satunya parameter terbaik untuk mengukur keberhasilan belajar siswa.

Hasil belajar sangat ditentukan dari prosesnya. Proses pendidikan yang mengedepankan pendekatan berbagai keilmuan, terutama ilmu tentang pendidikan bagi anak, bagaimana menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri anak itu sendiri, bagaimana mengajarkan anak berpikir analitis dan bukan sekedar menghapal bahan pelajaran.

Jika mengabaikan setiap tahapan dari proses maka kita hanya membuang waktu saja. Padahal, waktu anak-anak sudah tersita banyak untuk hadir di sekolah. Dengan demikian, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menjadikan waktu sekolah adalah waktu terbaik bagi anak untuk menuntut ilmu.

Disinilah terlihat peran guru yang besar bagi siswa didik. Oleh karena itu, kapasitas guru harus terus ditingkatkan agar mampu menjadi pendidik terbaik bagi siswa didiknya.

Pada akhirnya, tidak perlu lagi harus memaksakan adanya UN, karena UN hanya menilai beberapa mata pelajaran dan sekaligus hanya memberi ruang emas bagi anak-anak yang memiliki kecerdasan intelegensi, sedang anak-anak dengan kecerdasan lain seperti kecerdasan kinstetik, kecerdasan seni, kecerdasan bahasa, dan lainnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan bagi capaian hasil UN mereka.

Sudah saatnya menghentikan penyeragaman kemampuan anak dengan menganulir semua keragaman potensi yang anak miliki, keragaman wilayah, keragaman ketersediaan sarana prasarana.

Jika tujuan UN untuk melihat mutu pendidikan setiap sekolah, maka tidak perlu UN menjadi penentu kelulusan bagi siswa. Cukuplah hasil UN menjadi domain kebutuhan pemerintah untuk secara jujur mengakui kemampuan tiap-tiap sekolah. Pemerintah tidak perlu pula menyalahkan pihak guru ataupun sekolah atas kegagalan yang terjad.

UN menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan sekaligus peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Bertahun tahun kita mengadakan UN dan hasilnya hingga kini Indonesia masih tetap saja tertinggal dari negara-negara lain bahkan dengan negara-negara di wilayah asia tenggara. Jadi memang sudah saatnya UN dikritisi secara total.

Jika jelas-jelas tidak memberikan hasil yang signifikan, mengapa harus tetap memaksakan UN yang sarat dengan berbagai persoalan di lapangan.

 

Ena Nurjanah                                                                                                                                                                Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *