Malang-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang gencar melakukan identifikasi pengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Hasilnya, angka HVI/AIDS meningkat dari tahun ke tahun.
“Peningkatan angka pengidap HIV/AIDS menunjukkan beberapa program yang dilakukan sudah bisa dikatakan berhasil. Dalam artian, peningkatan yang dimaksud dari yang sebelumnya tidak teridentifikasi, akhirnya mulai terlihat,” kata Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Ratih Maharani, Senin, (11/2).
Ia menjelaskan sejak tahun 2015, pihaknya telah bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk mengadakan program Warga Peduli AIDS (WPA). “Mereka merupakan Kader Peduli AIDS di tingkat Kecamatan, kalau sebelumnya kita hanya di tempat prostitusi, kali ini mulai merambah ke desa-desa. Dari yang sebelumnya tidak teridentifikasi, akhirnya mereka semua mulai terlihat. Ya wajar kalau tiap tahun mengalami peningkatan,” terangnya.
Lebih lanjut, Ratih menambahkan selain melalui program WPA, pihaknya juga melakukan upaya pencegahan sejak dini. Di antaranya dengan menggelar penyuluhan ke berbagai sekolah secara rutin dan pemberian kondom secara gratis di Puskesmas. “Sekarang tiga Puskesmas di antaranya Turen, Ampelgading, dan juga Sitiarjo sudah ada klinik khusus untk penanganan pasien AIDS,” ujarnya.
Penyakit AIDS, sambungnya, masih menjadi ancaman masyarakat Kabupaten Malang. Kabupaten Malang menempati urutan kedua setelah Surabaya sebagai penyumbang kasus HIV/AIDS paling tinggi tingkat Provinsi. Hal tersebut dipengaruhi minimnya tingkat kesadaran masyarakat terkait perilaku seks yang tidak aman dan menyimpang. (luk/s)