Dialog Seni dan Budaya Ujungan Bersama Wabup Tarsono dan Himmaka Bandung

Wakil Bupati Majalengka H. Tarsono D. Mardiana (kanan) dan ketua Padepokan Bunilaya Kuda Putih Pencak Silat Ujungan Taufik Hidayat/Wa Geblug (kiri wabup) sebagai narasumber dalam dialog seni dan budaya yang diselenggarakan Himmaka Bandung.

Min.co.id, Majalengka – Himpunan Mahasiswa Majalengka (HIMMAKA) Bandung menggelar dialog terbuka tentang seni dan budaya di Majalengka tentang keberadaan Kesenian Ujungan khas Majalengka dengan tema “Mengupas Kesenian Ujungan di Era Millenial Demi Tetap Terciptanya Sikap Apresiatif Terhadap Warisan Sang Leluhur” yang bertempat di gedung Graha Pemuda KNPI Majalengka, Minggu (27/1).

Dialog terbuka ini menghadirkan pembicara dan narasumber Wakil Bupati Majalengka H. Tarsono D. Mardiana dan tokoh Seni Ujungan ketua Padepokan Pencak Silat Ujungan Bunilaya Kuda Putih Taufik Hidayat ( Wa Geblug ) dari Desa Cengal Kecamatan Maja, Majalengka yang diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam HIMMAKA se-Indonesia.

dalam pemaparannya Wakil Bupati Majalengka H. Tarsono D. Mardiana mengungkapkan kegembiraannya dan apresiasinya terhadap HIMMAKA yang sudah mau membuka dialog mengenai seni dan budaya yang merupakan salah satu program kerja dari Pemerintahan yang sekarang, karena seni adalah jiwa dari saya ungkap Tarsono.

Dan Wabup pun merasa harus sudah ada tempat yang presentatif untuk berkumpulnya para mahasiswa yang tergabung dalam HIMMAKA, kalau kembali ke Majalengka agar ada tempat untuk berkumpul kata Tarsono, bahkan Wakil Bupati mengajak dan mempersilahkan rumah dinasnya digunakan untuk tempat ngobrol bareng untuk kemajuan Majalengka ke depan pungkas Tarsono.

Ketua Padepokan Pencak Silat Ujungan Bunilaya Kuda Putih Taufik Hidayat atau yang sering dikenal Wa Geblug selain berdialog tentang Seni Ujungan juga ditampilkan langsung Seni Ujungan yang diperankan oleh pelaku Seni Ujungan yang masih aktif secara langsung didepan para mahasiswa yang penuh antusias menyaksikan tampilan tersebut.

Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang menjadi gambaran dari peradaban manusia, masyarakat Sunda merupakan representasi dari pengalaman estetika, ide, nilai, dan cara pandang komunitas
pendukungnya. Salah satu kesenian masyarakat Sunda yaitu Ujungan, kesenian Ujungan yang muncul dari
masyarakat dapat dipahami sebagai dasar perilaku berpola dalam kelompok tertentu.

Dewasa ini dalam era Milenial, kesenian Ujungan sudah sangat jarang ditemukan. Kesenian Ujungan hanya ada di desa Cengal, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Sehingga perlu adanya pembangkitan kesenian Ujungan tersebut ungkap panitia.

Dialog terbuka Himpunan Mahasiswa Majalengka Bandung 2019 yang digelar adalah
merupakan bagian dari strategi pembangunan kebudayaan dalam rangka menegaskan kepada kita sebagai pelaku dan sebagai pemilik kebudayaan untuk mengarahkan, mengembangkan, dan menciptakan (kreatif), bukan semata sebagai penerima warisan kebudayaan (normatif). Strategi kebudayaan berarti menegaskan apa
yang dapat dilakukan, dan bukannya apa yang harus dilakukan guna menciptakan citra kebudayaan daerah dimaksud guna mendukung Pembangunan Pariwisata Majalengka yang diinginkan oleh masyarakat Majalengka.

Tujuan Kegiatan ini adalah Khusus
Peserta dapat mengetahui pentingnya mengetahui dan mempertahankan kesenian Ujungan sebagai kebudayaan lokal, Peserta dapat mempunyai keinginan, dan motivasi untuk memajukan daerah sendiri dalam mengembangkan Kesenian Ujungan pungkasnya. (Bis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *