
Min.co.id, Majalengka – Heboh dengan pemberitaan tentang penemuan fosil purba beberapa waktu lalu jadi perhatian serius oleh Grup Majalengka Baheula (Grumala), salah satunya Naro penggiat tentang sejarah Majalengka yang ditemui Min.co.id di kediamannya pada hari Sabtu (15/12).
Viral temuan fosil gajah purba, sebenarnya Majalengka dari jaman dulu waktu disinggahi belanda sudah jadi tujuan para peneliti khususnya di daerah gunung kromong bobos yang berdekatan dengan Majalengka. Banyak ditemukan fosil binatang darat dan laut malahan menurut para peneliti belanda menyebut gunung kromong sebagai lumbungnya fosil.
Bahkan menurut Nana Rohmana alias Naro pengurus Grumala mengatakan sampai sekarang masih ditemukan fosil binatang laut di daerah baribis, apalagi waktu jamannya pembakaran batu kapur masih aktif para pekerja sering menemukannya waktu itu sekitar tahun 1980 maka perlu ada penelitian yang benar-benar dilakukan oleh ahlinya kata Naro.
Bahkan kata Naro seperti tanah yang ada di foto itu adalah strukturnya sama persis dari mulai aliran sungai di Bantarujeg, Cengal, Nunuk Baru sampai aliran sungai Cilutung sama persis yang membuat penasaran para penggiat Majalengka Baheula tentang terbaliknya tanah oleh meteor yang diperkirakan bareng dengan musnahnya Stegodon tutur Naro.
Bahkan tahun 2014 sebelum ramainya pemberitaan itu tentang rahang stegodon pernah grup Majalengka Baheula yang sering mencari bahan untuk batu akik pernah menemukan fosil rahang sesuai yang dituturkan oleh salah seorang yang bernama Endra yang sampai sekarang masih dirawatnya oleh warga Kadipaten, Majalengka tersebut.
Nana Rohmana meminta kepada para pihak yang berwenang dan bidang kepurbakalaan sudah seharusnya mulai dari sekarang mengamankan semua temuan lokasi maupun barang yang ada keterkaitannya dengan penelitian dan diharapkan secepatnya di informasikan biar tidak simpang siur dan jadi penasaran tentang penemuan pungkas Naro. (topik)
Komentar