Min.co.id – Majalengka – Badan Ekonomi Kreatif ( BEKRAF) bekerja sama dengan Jatiwangi Art Festival (JAF) mengadakan pagelaran seni pertunjukan dan dialog dengan tema “Aktivasi Ekosistem Ekraf Ciayumajakuning” di Jebor Hall JAF Jatiwangi, Rabu ( 17/10/2018).
Direktur Jatiwangi Art Factory (JAF), Ginggi Syarif Hasyim mengatakan bahwa Ciayumajakuning di sisi Timur pantai utara Jawa Barat mencakup wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan, dengan akses internasional baru BIJB Kertajati dianggap sebagai simpul kedua Jawa Barat sesudah kawasan Bandung Raya. “Fakta dilapangan menunjukan kesenjangan secara fisik lingkungan, ekonomi dan terutama sosial – budaya berpotensi terbatasnya manfaat kepada masyarakat di wilayah ini, sehingga memerlukan elemen penyatu yang mampu berintegrasi dengan peluang revolusi industri melalui pintu BIJB,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sellyana Halia Ishak selaku Direktur Fasilitasi Infrasturuktur Fisik BEKRAF menerangkan bahwa kekuatan komunitas berbasis budaya lokal, pemahaman dan kesatuan dengan keunikan alam menjadi modal ekonomi kreatif melalui proses aktivasi ekosistem. “Simpul komunitas dengan kreasi dan produksi ekonomi kreatif yang terhubung dengan sistem pariwisata diusulkan menjadi upaya
optimasi untuk kesejahteraan penghidupan masyarakat dan keberlanjutan wilayah Ciayumajakuning,” paparnya.
Kegiatan ini dimaksudkan menjadi awal upaya untuk mengidentifikasikan dan menyepakati karakteristik Ciayumajakuning dan kontribusi semua komunitas – kabupaten-kota diwilayahnya, serta mendudukan dalam sistem Jawa Barat dan ikon nasional.
Dalam kegiatan tersebut dipertunjukan kesenian tradisional Sintren, Rampak Genteng dan Tari Belentung Konser Kampung Jatitujuh serta dimeriahkan grup band LAIR. (Abe)