Min.co.id-Indramayu-Memperingati HUT RI Ke-73 menjadi momentum untuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme Rakyat Indonesia dengan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia juga mengenang jasa-jasa pahlawan seni dan kebudayaan yang telah mewariskan hasil karyanya kepada generasi sesudahnya.
Warga Kelurahan Kepandean Indramayu memperingati HUT RI Ke-73 dengan menggelar acara bertajuk “Apresiasi Mengenang Maestro Tarling Sugra”. Acara tersebut dilaksanakan pada hari jum’at (17/8/2018) dan dimulai pukul 19.00 wib sampai dengan selesai, bertempat di Gedung Griya Tarling Sugra, Jl. Tanjung Pura, Halaman Lapangan Sepak Bola PORKI, Kepandean Indramayu.
(Foto poster apresiasi mengenang maestro tarling sugra)
Sugra atau Abah Sugra panggilan akrab oleh warga Kepandean adalah seorang seniman tarling klasik asli kelahiran Kepandean Indramayu yang menjadi pelopor adanya kesenian tarling klasik di Indramayu sebelum munculnya generasi seniman-seniman tarling lainnya dengan genre lebih modern di Indramayu.
Ketua Panitia acara Ramdhan Ady Kristanto mengatakan bahwa “Tujuan warga Kelurahan Kepandean dalam memperingati HUT RI Ke-73 ini mengambil tema gelaran apresiasi mengenang maestro tarling Sugra adalah untuk kembali membangkitkan kecintaan, kebanggan masyarakat Kepandean khususnya terhadap seni tarling dan membangkitkan jiwa-jiwa seniman tarling daerah Indamayu agar terus berkarya melestarikan kesenian asli Indramayu.
(Foto, Group Tarling Pande, Indramayu)
Pada kesempatan yang sama Ramdhan Ady Kristanto, menerangkan “Abah Sugra pada tahun 1930-an memulai mengeksplorasi musik gamelan Indramayu dengan memindahkan notasi permainan gamelan pelog Indramayu ke alat musik gitar lalu perkembangannya ditambah dengan alat musik etnik suling. Pada tahun 1931-1932, Abah Sugra menghasilkan karya irama musik tarling pertamanya berjudul Dermayonan yang mengadaptasi mengikuti pola laras irama permainan musik gamelan Indramayu lalu disusul karya-karya lainnya diantaranya berjudul “Saidah Saini”. terangnya.
(Foto, Kidungan Pujanggan Sanggar Aksara Jawa Kidang Pananjung Indramayu)
Pada acara yang digelar oleh Warga Kepandean dan didukung oleh Disbudpar Kabupaten Indramayu serta para seniman, budayawan, donatur tak terikat tersebut dipertunjukkan pula penampilan dari group Tarling Pande dengan para pemainnya diantaranya adalah Wa Birin, Bapa Nono seniman tarling yang pernah berkesempatan untuk belajar langsung dengan Almarhum Abah Sugra, maestro tarling Indramayu kelahiran Kepandean yang wafat pada tahun 1997. Selain group tarling tersebut ditampilkan pula penampilan seni sastra pertunjukan yaitu Kidungan/Pujanggan dari Sanggar Aksara Jawa Kidang Pananjung, Cikedung Indramayu. (Ray.M.S)