Min.co.id-Jatim-Tim Hosiro-Usiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) meraih juara pertama dalam lomba Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif untuk Covid-19 (LAI2-Covid-19) tingkat nasional yang diselenggarakan ITS. Juara kedua diraih Tim Cocingbot-19 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan juara ketiga diraih Tim Rose dari Institut Teknologi Telkom Surabaya.
Sedangkan pada subtema Detektor Jarak Jauh untuk Mengetahui Orang yang Terpapar Covid-19, juara pertama disabet oleh Tim Instone dari ITS, juara dua oleh Tim GATA dari ITS, dan juara tiga diraih Tim AKI dari Politeknik Negeri Madiun. Lebih lanjut, untuk desain dari subtema Kapal Transporter Pasien Covid-19 masih berada dalam tahap penilaian dan pemenang baru akan diumumkan pada hari ini Jumat (24/7) di akun Instagram resmi ITS.
Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS pada program the 1st Ditmawa ITS in Action tahun 2020 ini diketuai oleh Hakun Wirawasista Aparamarta ST MMT PhD, menjelaskan LAI2-Covid-19 berfokus pada pengaplikasian fungsi tenaga robot sebagai detektor jarak jauh yang bisa mengukur orang yang terpapar Covid-19. Tidak hanya itu, salah satu desain robot juga difungsikan pada bidang kemaritiman dengan mengedepankan desain kapal yang sesuai untuk penanganan dan protokol kesehatan Covid-19.
Hakun menerangkan, bahwa lomba ini juga sebagai wadah bagi mahasiswa yang ada di Indonesia, khususnya mahasiswa ITS, untuk bisa lebih produktif di era pandemi ini. “Bagaimana ide kreatif dari mahasiswa ini bisa menjadi salah satu solusi untuk permasalahan Covid di Indonesia dan kami ingin mengajak mahasiswa di Indonesia untuk memiliki empati terhadap permasalahan yang ada di Indonesia,” jelas Hakun, dalam rilis ITS, Jumat (24/07/2020).
LAI2-Covid-19 ini memiliki tiga subtema yang diusung dan harus bersifat original. Subtema pertama adalah Aplikasi Inovatif Robot untuk Penanganan Covid-19 yang memiliki fungsi pelayanan bagi pasien Covid-19. Subtema kedua adalah Detektor Jarak Jauh untuk Mengetahui Orang yang Terpapar Covid-19, detektor ini difungsikan sebagai alat pengukuran untuk memastikan seseorang telah terpapar Covid-19. Terakhir, subtema ketiga yang diangkat dalam lomba ini adalah Kapal Transporter Pasien Covid-19 yang memiliki stabilitas baik.
Masing-masing subtema memiliki variabel tersendiri yang harus dipenuhi. Untuk subtema pertama, Hakun mendorong mahasiswanya menciptakan inovasi robot yang memiliki fungsi melayani pasien pada ruang terinfeksi, layanan pengantar makanan dan barang-barang dari pasien, mampu dikendalikan dari jarak jauh, mampu melihat kondisi fisik pasien, dan dapat memberikan informasi kepada pasien dalam pelayanannya. “Apabila robotnya difungsikan dalam skala industri, harus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi,” kata dosen Teknik Kimia tersebut.(mad)