Monumen Sisingaan Simbol Ekspresi Jiwa Masyarakat Subang Terhadap Penjajah

min.co.id/Subang – Sisingaan mulai ada sejak kaum penjajah menguasai Subang, diperkirakan tahun 1812, pada waktu itu Subang secara politik dikuasai Belanda sedangkan secara ekonomi dikuasai oleh Inggris dijadikan sebagai kawasan perkebunan dengan nama P & T Lands (Pamanoekan en Tjiasem Landen).

Menurut Drs. M. Kadhar Hendarsah sebagai Tim penyusun Ragam Budaya Kabupaten Subang mengatakan “dengan adanya tekanan dari penjajah berupa tekanan politik, ekonomi, sosial dan budaya maka masyarakat Subang melakukan perlawanan dalam bentuk pisik juga bentuk simbolik berupa kesenian sisingaan,” ungkap Kadhar dengan berapi-api.

Kesenian sisingaan merupakan ekspresi ketidakpuasan atau upaya pemberontakan masyarakat Subang kepada penjajah, secara filosofis empat orang pengusung sisingaan melambangkan masyarakat Subang yang tertindas oleh penjajah, sepasang patung sisingaan melambangkan dua penjajah (Belanda dan Inggris), sedangkan penunggang sisingaan melambangkan generasi muda yang suatu saat harus mampu mengusir penjajah, sedangkan Nayaga atau penabuh alat kesenian Sunda melambangkan masyarakat yang berjuang dan memberi motivasi generasi muda untuk mengalahkan dan mengusir penjajah dari tanah leluhur Subang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *