Min.co.id-Indramayu-Desa Jatisura masih tetap melestarikan ‘Budaya Ngarot’ sebagai bentuk syukuran kepada sang pencita alam, kegiatan ngarot yang dipusatkan dikantor balaidesa Jatisura, Rabu (15/01/2020).
Tradisi ini terlaksana berkat dukungan masyarakat dan jajaran pemerintah Desa yang turut serta melestarikan budaya Ngarot yang adi luhung bagi masyarkat desa khususnya para petani Indramayu.
Ngarot sendiri identik dengan pemuda dan pemudi yang bersanggul dengan hiasan bunga dan berkebaya diarak menuju Balaidesa untuk nelakukan prosesi serah terima alat pertanian, bibit padi dan alat perlengkapan lainya dari Kepala desa atau tokoh masyarakat kepada penuda dan pemudi untuk memulai mengolah sawah, bercocok tanam padi, yang pada prosesi akhir akan ditutup dengan doa memohon kepada Tuhan Yang Esa agar dalam melakukan aktifitas bercocok tanam padi hingga berhasil panen pada waktunya dengan baik.
Kepala Desa Jatisura, Diroh sangat berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini walaupun kegiatan untuk bercocok tanam sedikit terlambat karena menyesesuaikan kondisi curah hujan yang ada tapi dalam hal ini semangat para petani tetap tinggi untuk melakukan kegiatan bertani ungkapnya.
Adanya budaya Ngarot ini juga sebagai faktor pendukung distinasi wisata Situ Bolang dan Taman Agrowisata pungkasnya. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Cikedung, Camat Cikedung, Danramil, Tokoh masyarakat. (Has)