Badan Geologi Survey Wilayah Pergerakan Tanah

Min.co.id, Majalengka – Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya bencana pergerakan tanah di Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih. Pihak BPBD Majalengka berkoordinasi dengan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana Badan Geologi Bandung untuk melakukan survey langsung di lokasi bencana.

Petugas Pusat vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Bandung Anjas Heri Waseso menjelaskan, saat ini dirinya beserta tim sedang melakukan survey awal untuk melihat permukaan tanah dan pantauan dari udara (menggunakan drone).

“Kita lihat bagaimana kemiringan, geologi, tanah, daerah dan lahannya seperti apa. Nanti disana bisa ditentukan faktor apa yang menyebabkan pergerakan tanah dan mekanismenya seperti apa. Akhirnya nanti bisa membuat rekomendasi kepada pemerintah setempat,” jelas Anjar saat berada di lokasi pergerakan tanah, Rabu (10/4/2019).

Lanjut dirinya, hasil survey yang dilakukan paling beres satu minggu setelah dilakukan penelitian, hasilnya nanti baru bisa kita kirimkan.

“Warga harus terus waspada karena sekarang musim hujan masih tinggi. Air hujan di permukaan tanah masih bisa bergerak kemana-mana masih liar sehingga bisa masuk kedalam tanah. Masyarakat harus waspada lebih baik mencari tempat aman,” himbau dirinya.

Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Agus Permana menerangkan, dalam menangani pergerakan tanah ini pihak dari BPBD sudah melakukan assesment (mendata) berapa jumlah rumah yang terdampak dan terancam serta membantu evakuasi warga. Kemudian pihak BPBD juga sudah berkoordinasi dengan badan Geologi Bandung untuk memetakan berapa luas daerah yang terdampak pergerakan tanah ini. Serta nanti bisa memetakan langkah apa yang harus dilakukan. Apakah harus melakukan relokasi segera atau tindakan-tindakan tertentu misalnya membuat saluran drainase.

“Saat ini saran dari pihak Geologi untuk membuat drainase supaya air itu terkumpul dalam satu titik kemudian dialirkan ke titik di bawah yang ada sungai. karena saat ini di lokasi pergerakan tanah laju air tidak jelas mengalirnya kemana,” paparnya.

Kemudian dirinya melanjutkan, Informasi awal dari pihak geologi tanah ini adalah tanah lapukan gunung purba sehingga tanah tersebut gampang berpori dan gampang terbawa oleh air apalagi bentuk tanahnya curam sehingga gaya tarik gravitasi memudahkan air mendorong tanah kebawah sehingga nanti sarannya di bawah jangan dipakai untuk sawah atau kolam-kolam sebaikanya untuk kegiatan-kegiatan pengolahan lahan kering seperti perkebunan/tanaman keras.

“Nanti hasil identifikasi dari geologi akan kita tindak lanjuti. Saat ini bukan hanya di Mekarmulya saja yang terjadi pergerakan tanah, ada juga di Cimanggu Hilir dan beberapa tempat lainnya,” jelas Kepala BPBD Majalengka.

Sementara itu, Kepala Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih Iyet Sumiati, menjelaskan, wilayah yang terdampak ada di dua tempat yakni blok lame laut sebanyak 17 rumah dan blok cikuluwut sebanyak 3 rumah. Pergerakan tanah terjadi dari hari Minggu malam akibat dari siang hujan lumayan deras.

“Warga saat ini sudah mengungsi dari malam Senin ke tetangga dan keluarga terdekat. Barang-barang berharga milik warga juga sudah di evakuasi. Saat ini pihak yang standby di lokasi bencana yakni dari Pihak BPBD, Tagana, TNI, Polri, tim kesehatan, Pemuda Pancasila dan relawan lainnya. Mereka semua tinggal di posko yang telah disiapkan. Bantuan yang sudah didapat dari Dinas Sosial dan Para Dermawan/donatur. Mudah-mudahan pemerintah bisa cepat menangani musibah ini, kasihan ke warga saya yang terkena musibah,” harap dirinya. (Ndra)

Komentar

News Feed